Pilkada Serentak Hemat Anggaran dan Waktu

bandungekspres.co.id, SUKASARI – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) seharusnya dapat mengatasi kejenuhan bagi masyarakat sehingga dapat mendorong peningkatan animo jumlah pemilih. Hal ini diungkapkan pengamat sosial politik Fakultas Ilmu Sosial Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Muhammad Iqbal dalam Diskusi Kebangsaan yang digelar HIMA Elektro di Kampus UPI Bandung belum lama ini.

Iqbal mengatakan, pilkada serentak selain bisa menghemat biaya, idealnya juga bisa meningkatkan partisipasi pemilih.

”Menggerus kejenuhan pemilih perlu diikuti dengan edukasi politik yang menerus guna meningkatkan kesadaran politik di masyarakat,” katanya

Iqbal mengungkapkan, UU Pemilu diharapkan tak hanya sebatas regulasi pelaksanaan Pilkada. Namun, diikuti edukasi politik serta peningkatan kualitas calon legislatif maupun calon kepala daerah dengan ukuran pendidikan.

”Pilkada serentak akan menghemat anggaran dan efektivitas waktu. Sehingga diharapkan bisa lebih efektif,” ungkapnya.

Sementara Anggota Komisi V DPRD Jabar Youmanis Untung  memaparkan, revisi UU Pemilu itu hanya pada batasan regulasi saja. Namun yang terpenting ke depan tahapan dan mekanisme pemilu atau pilkada itu memungkinkan agar calon terbaik bisa muncul tanpa terjegal faktor non teknis.

”Biaya pemilu atau pilkada saat ini sangat besar, juga bagi para calon. Sehingga banyak potensi pemimpin yang berkualitas tidak bisa muncul karena terjegal biaya tinggi,” jelas Untung.

Menurutnya, dengan kondisi tersebut maka para pemilik uang saja yang bisa menembus tahapan pilkada dan pemilu, sedangkan potensi pemimpin potensial tidak bisa muncul karena untuk menjadi kepala daerah ataupun legislatf harus memiliki modal yang besar.

”Banyak orang berpotensi karena tidak punya uang hanya bisa jadi tim sukses saja,” tegas Untung.

Senada dikatakana Presiden Mahasiswa Telkom University (Tel-U) Aidil A Pananrang menyebut, revisi UU Pilkada diharapkan bisa membawa ke arah positif, meski di satu sisi lebih banyak kepentingan partai politiknya. Selain itu ia juga berharap UU itu tidak mengikis independensi.

”Saya sepakat dengan Pilkada Serentak, akan banyak keuntungannya, lebih hemat biaya dan efektif. Dan harus terus dikawal dan dibarengi edukasi politik masyarakat sehingga Pilkada di Indonesia bisa lebih baik lagi,” pungkasnya.  (a2/dn/fik)

Tinggalkan Balasan