Populerkan Kembali Kecantikan Daun

bandungekspres.co.id – TIDAK ada yang menyangkal kecantikan bunga. Baik dibiarkan solo maupun dirangkai. Namun, sebenarnya ada bagian lain dari tanaman yang bisa tampil indah. Daun, misalnya. Daun bukan pelengkap, melainkan sebagai pemeran utama dalam buket atau vas.

Misalnya, yang ditampilkan Ketua Ikatan Perangkai Bunga Indonesia (IPBI) Andy Djati Utomo dalam workshop di Core Hotel Bonnet belum lama ini. Ada dua karya yang dibawa. Pertama, buket menggunakan daun lili paris. Yang kedua memanfaatkan daun asparagus. ’’Daun ini dipilih dengan pertimbangan masyarakat bisa mudah menemukan di gerai flora di Surabaya,’’ katanya.

Andy menyatakan, dalam sisi edukasi dan kurikulum, bunga lebih diutamakan ketimbang daun. ’’Daun memiliki keterbatasan. Warna dan bentuk tidak sebanyak dan sevariatif bunga,’’ ungkap Andy. Banyak rupa bunga. Warna-warni. Bentuknya mekar merekah, bulat, dan panjang. Karena itu, bunga lebih mudah ketika dirangkai.

Daun tak lantas tidak punya kelebihan. Daun dapat diikat dan ditekuk. Kalau bunga mawar bisa dipajang begitu saja, daun dapat dironce atau dianyam. ’’Nilai plus, daun tropical lebih tahan lama ketimbang bunga. Misalnya, daun lili paris. Ia bisa tahan semingguan. Kalau mawar, bisa hancur,’’ papar dia.

Sayangnya, hal itu tidak dipahami pencinta flora. Kebanyakan mereka cenderung berfokus pada bunga saja. Padahal, flora bisa melingkupi bunga, daun, ranting, getah, benih, biji, dan akar. ’’Ini penyusutan. Daun tidak populer. Bisa dikatakan salah florist juga. Kenapa bunga, bunga, dan bunga saja,’’ ucapnya.

Andy merasa, inilah waktunya daun tidak dianaktirikan. Mengingat, hampir semua tanaman berdaun. Tetapi, tidak semuanya berbunga. ’’Waktunya daun menjadi komersial dengan cara membudidayakan dan kreatif merangkai,’’ tutur dia. (cik/jpg/fik)

Tinggalkan Balasan