bandungekspres.co.id , BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengaku, telah membentuk tim terpadu yang terdiri atas berbagai unsur TNI, Pemprov, dan BUMN, dan unsur terkait. Tim tersebut dibentuk untuk mengatasi penanganan sampah dan pencemaran limbah Citarum.
Menurutnya, organisasi gabungan ini akan segera bekerja sesuai dengan tupoksinya masing-masing. Terlebih, rekrutmen dan penugasannya telah dilakukan pembagian bidang pekerjaannya.
”Timnya dibentuk untuk koordinasi penanggung jawab ada Wakil Gubernur, Penanggung Jawab utama Pangdam III/Slw, dan ketua hariannya Prof Deni Juanda, seluruh sekda kabupaten/kota terkait dan dibantu komunitas dan akademisi,” papar Ahmad Heryawan, kemarin.
Menurutnya, tim ini dibentul mewakili pribadi bukan jabatannya. Sebab, tim teknis ini dibentuk agar program-program yang telah dirumuskan bisa berkelanjutan walaupun yang bersangkutan tidak lagi menjabat sebagai kepala dinas, atau kepala daerah.
Heryawan memaparkan, dalam pelaksanaannya dibentuk dua tim. Di antaranya, tim koordinasi yang terdiri dari Gubernur dan wakil Gubernur. Kemudian, Pangdam III/Slw dan SKPD terkait yang terdiri dari pejabat publik.
Sementara itu, untuk tim operasional diberikan kepada pejabat publik atas nama pribadi yang memiliki perhatian terhadap lingkungan. Salah satunya, Anang Sudarna ketua Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jawa Barat.
”Ini dibentuk agar dalam teknis pelaksanaannya pejabat publik bisa tetap fokus pada pekerjaannya,” ucap dia.
Selain itu, dalam pembagian tugas juga telah selaraskan. Dengan begitu, masing-masing memiliki tanggung jawab dan tugas yang telah ditetapkan dalam rapat koordinasi.
Herywan menambahkan, tim ini akan segera dilakukan launching. Termasuk, dicari pembiayaannya sebagai kelanjutan program Citarum Bestari dalam format baru.
Dalam pembiayaan, kata Heryawan, saat ini sudah tersedia di berbagai instansi dan OPD. Nilainya Rp 91 miliar dan akan ditambah Rp 31 miliar pada APBD perubahan.
”Dengan tersedianya anggaran ini program ini bisa dilakukan terpadu dan terarah. Terlebih harus mengubah image masyarakat untuk tidak membuang sampah,” pungkas Heryawan. (yan/rie)