bandungekspres.co.id – Ratusan pedagang kaki lima (PKL) yang biasanya membuka lapak dagangannya di sepanjang sisi kiri dan kanan di Jalan Ahmad Yani, Indramayu kota kini tak terlihat lagi. Para pedagang aneka kuliner dan aksesoris tersebut telah direlokasi ke kawasan terpadu eks Pasar Mambo.
Pantauan Radar kemarin di salah satu ruas jalan protokol tersebut sudah tidak ada lagi lapak PKL yang menggunakan bahu jalan maupun trotoar. Para pelaku usaha kecil itu sebelumnya enggan direlokasi dengan alasan takut kehilangan pembeli. Ditambah lagi, menjajakan dagangan di pinggir jalan lebih terlihat oleh calon pembeli maupun pengguna jalan yang melintasi Jalan Ahmad Yani. Sehingga kesemrawutan dan kemacetan menjadi persoalan yang kemudian disikapi pihak terkait.
Salah satu PKL, Munipah, 35, menuturkan, pada awalnya para pedagang menggunakan bahu jalan dan trotoar untuk mengais rejeki. Dan dengan dibangunnya kawasan Pusat Kuliner dan Asesories di eks Pasar Mambo, ratusan pedagang menempati kios dan lapak yang disediakan dengan harapan tidak mengurangi minat pembeli. ’’Iya direlokasi, pindahnya baru seminggu. Masih khawatir sih penjualannya menurun, tapi sementara ini pembeli masih harus mencari tempat langganannya. Mudah-mudahan tambah ramai,’’ ungkapnya.
Diakuinya, di tempat yang baru itu lebih nyaman dibandingkan berjualan di bahu jalan atau trotoar. Apalagi dengan tersedianya lapak berukuran 3X4 meter dan fasilitas yang cukup memadai. ’’Lebih tertata sih. Ya nyaman dengan tempat seperti ini,’’ kata dia.
Disampaikan pedagang lainnya, Yuni, 39. Pedagang nasi goreng ini berharap rejekinya akan berlimpah dengan menempati kawasan terpadu yang didukung dengan sejumlah fasilitas dan tidak kumuh. Meski demikian, sarana dan prasarana dinilai masih perlu ditingkatkan agar roda perekonomian usaha kecil bisa menjadi penopang kehidupan para pedagangnya.
Atas relokasi itu, kawasan yang didominasi kuliner dan asesories itu mendapat apresiasi dari masyarakat. Pasalnya, selain jalur transportasi tidak lagi terganggu, juga memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan kuliner dan asesoris. ’’Jadi lebih tertib, tidak ada macet lagi. Terus di satu lokasi bisa membeli kuliner khas Indramayu sekalian mencari asesories yang diperlukan,’’ terangnya.