Sementara itu, luapan Sungai Citarum kembali menggenangi kawasan permukiman warga Dayeuhkolot, Baleendah dan Bojongsoang, kemarin (30/3). Banjir semakin parah dan meninggi sekitar pukul 04.00 dengan ketinggian variatif dari 60 sentimeter sampai dua meter lebih.
Saat ini, banjir di Jalan Raya Dayeuhkolot-Banjaran menggenangi juga kawasan sekitar Jembatan Citarum. Jalan menuju Puskesmas Dayeuhkolot pun terendam. Sedangkan, Jalan Raya Bojongsoang-Baleendah masih bisa dilalui kendaraan.
Kapolsek Baleendah Kompol Suhari mengatakan, banjir kembali menggenangi kawasan Baleendah diakibatkan curah hujan yang sangat tinggi pada, Selasa (29/3) malam hari. Sehingga mengakibatkan Kampung Cieunteung RW 20 dan 28 Kelurahan Baleendah digenangin air dengan ketinggian antara 0 sentimeter sampai 2,5 meter.
”Bukan hanya di Cieunteung tapi di Kampung Cigosol, Muara, Ciputat dan Kulalet, Kelurahan Andir dan Baleendah digenani air mencapai 50 sampai 1,5 meter,” tuturnya.
Suhari mengungkapkan, dampak dari banjir tersebut, tempat pengungsian mulai dipadati korban banjir dari beberapa wilayah. Di antaranya Kampung Cieunteung Rw 20 dan 28 terdapat 45 kepala keluarga (KK) atau 296 jiwa. Mereka ditempat pengungsian Gor Kelurahan Baleendah.
Sedangkan di Gor Inkanas terdapat 55 kk sebanyak 201 jiwa 10 lansia dan 21 balita. Dan di Gedung Warakauri jumlah pengungsi 78 kk atau 303 jiwa. (yul/rie)