La Roja Runtuh di Tangan Nahkoda Baru

Berikutnya, Juan Antonio Pizzi harus mencoba bersahabat dengan Estadio Nacional Julio Martinez. Sebab Pizzi tidak bisa menjadi seperti Jorge Sampaoli yang bisa mengendalikan magis stadion tertua di Santiago – ibukota Cile – itu. Di tangan Sampaoli, Cile tidak terkalahkan di stadion tersebut.

Tapi tidak di tangan Pizzi. Baru sekali saja pelatih anyar La Roja – julukan timnas Cile – itu menjalankan tugasnya, hegemoni timnas Cile di Estadio Nacional pun langsung runtuh. Jumat pagi kemarin WIB (25/3), Argentina mempermalukan debut Pizzi di dalam kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Conmebol dengan skor 1-2.

Ini adalah pesta kedua Argentina di stadion berusia 78 tahun tersebut. Kekalahan Cile terakhir di Estadio Nacional juga di tangan Argentina. Tepatnya di kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Conmebol, 17 Oktober 2012 silam. Skornya pun sama persis, 1-2. Dan, aktornya juga sama, Lionel Messi.

Bedanya, Messi tidak menjadi pembeda seperti kejadian empat tahun silam. Pada laga kemarin, La Pulga – julukan Messi – berperan di balik layar dengan memberi assist kepada Gabriel Mercado sebelum membuat gol pada menit ke-24. Satu gol kemenangan La Albiceleste – julukan Argentina – disumbangkan Angel Di Maria di menit ke-19.

Dua gol itu membungkam senyum Pizzi yang sudah lebih dulu berkibar di menit ke-10 saat Felipe Gutierrez memberi harapan bagi publik Cile. Pencapaian Pizzi tersebut mengulangi hasil minor di laga debut yang pernah ditorehkan Marcelo Bielsa pada tahun 2007 silam. Uniknya, Bielsa dan Pizzi sama-sama kelahiran Argentina.

’’Saya tetap tenang, dan tetap berharap dengan hasil terbaik di laga-laga berikut,’’ ucap Pizzi, menanggapi kekalahan pertama dalam debutnya sebagai pelatih pengganti Sampaoli ini, seperti yang dilansir dari Sport. ’’Setidaknya kami sudah berusaha supaya tidak sampai kalah,’’ lanjutnya.

Bukan hanya rekor 100 persen Estadio Nacional yang ternoda. Rekor 95 persen menang saat bermain di Cile juga menyertai debut Pizzi itu. Menurut Pizzi, kekalahan ini tidak semestinya terjadi apabila melihat fakta sepanjang jalannya pertandingan. Melawan Argentina bersama Messi-nya, Cile bisa dominan.

Statistik ESPN mencatat, Claudio Bravo dkk unggul segalanya. Dari sisi jumlah tembakan, Cile lebih banyak dengan 12 kali tembakan yang berbanding delapan kali. Di sisi penguasaan bolanya, Cile bahkan menguasai 55 persen area serangan dibandingkan Argentina yang bermain full team.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan