Extra Joss Gelar Barongsai Itu Laki

bandungekspres.co.id – Sebagai pelopor minuman energi sachet pertama di Indonesia, Extra Joss mengajak para pemain Barongsai menyemarakan perayan Cap Go Meh dengan melakukan atraksi yang benar-benar laki. Kegiatan yang diselenggarakan di antaranya perlombaan Barongsai melakukan lompatan setinggi tujuh meter untuk mengambil angpao terbesar dengan nilai Rp 10 juta.

Event kali ini dijadikan momentum yang pas sebagai upaya mengingatkan para pemimpin, baik level keluarga hingga pemimpin Negara. Manager Area Bandung PT Bintang Toedjoe selaku produsen Extra Joss Sudartanto mengatakan, pesan ini jelas sekali disampaikan dalam falsafah kesenian Barongsai. Di mana kepala Barongsai, harus dikendalikan oleh laki-laki yang benar-benar kuat, bersemangat dan powerfull. Kekuatan para pemain inilah yang ingin ditonjolkan Extra Joss dalam menyambut Imlek tahun ini.

’’Kekuatan fisik berupa tenaga untuk mengangkat kepala Barongsai yang berat puluhan kilogram tentu perlu memiliki daya tahan yang prima. Inspirasi inilah yang menyatakan laki jarus kuat, bertanggung jawab, jujur dan tegas dalam menegakan kebenaran,’’ kata Sudartanto kepada wartawan di sela kegiatan depan Vihara Buddi, Jalan Cibadak, Astana Anyar Minggu (6/3) kemarin.

Sudartanto mengungkapkan, kalau saja para pemimpin negeri berjiwa seperti falsafah Barongsai-nya Extra Joss. Yaitu laki harus menjadi pemimpin yang menegakan kebenaran agar tetap menjaga kehormatannya untuk tidak melakukan hal-hal yang buruk. Dengan demikian, tentu Negara akan bebas dari korupsi.

’’Pemimpin yang memiliki motivasi tinggi untuk menjunjung harga diri, punya rasa malu jika berbuat curang atau kesalahan. Harga diri adalah harga mati yang harus ditegakan,’’ ungkapnya.

Lebih lanjut Sudartanto menegaskan, pemilihan kesenian Barongsai karena merupakan salah satu bagian kesenian atau budaya yang menjadi simbol aktivitas Laki Fearless.

Selain Barongsai, masih banyak budaya yang menjadi simbol Laki Fearless Extra Joss. Namun nilai yang bisa diambil dan dipraktekan dalam kehidupan nyata itu lebih penting.

’’Laki itu menegakan kebenaran demi harga diri, keluarga, bangsa dan negaranya,’’ pungkasnya. (adv/dn/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan