Pembangunan Infrastruktur Cimahi Masih Prioritas

Anggaran Setiap Tahun Mencapai Rp 450 M

bandungekspres.co.id – Anggota Komisi III DPRD Kota Cimahi asal Fraksi Partai Nasdem, H. Enang Sahri Lukmansyah mengungkapkan, setiap tahunnya alokasi anggaran yang dikucurkan untuk pembangunan infrastruktur di Kota Cimahi mencapai sekitar Rp. 450 Miliar. Menurut dia, dalam pembangunan infrastruktur tersebut dilakukan melalui tahapan dan perencanaan yang baik sehingga pelaksanaan dan hasil pembangunannya akan baik dan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

”Pembangunan infrastruktur di Kota Cimahi masih diprioritaskan untuk pembangunan atau perbaikan sarana jalan maupun dranaise untuk mendukung sarana transportasi perkotaan, karena Cimahi merupakan daerah perlintasan menuju kearah Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat maupun Kabupeten Bandung,” katanya, belum lama ini

Karenanya, Komisi III mendorong dinas terkait terutama PU agar pembangunan infrastruktur tersebut bisa matching dengan kondisi yang ada. ”Kondisi transportasi yang luar biasa mayoritas menggunakan jalan nasional, sehingga kondisi transportasi juga kepadatannya luar biasa, karenanya di Cimahi dilakukan pembangunan jalan alternatif untuk mengurai kemacetan di tengah kota,” jelasnya.

Saat ini kata dia sedang difokuskan skema pembangunan transportasi di lingkar utara, mulai dari Sangkuriang, Ciawitali, Jalan Jati, Jalan Pesantren, dan Jalan Cidamar untuk keluar Kota Bandung melalui Jalan Pasteur. Untuk itu, Pemkot Cimahi dalam dua tahun anggaran sedang menyelesaikan pembangunan Jalan Aruman untuk mengurai kemacetan yang sering terjadi di beberapa titik.

Namun proses pembangunannya masih terkendala teknis, karena sarana pendukungnya masih belum selesai seperti, drainase, rambu lalu lintas dan sebagainya. Pembangunan Jalan Aruman dimaksudkan sebagai salah satu alternatif bagi kendaraan yang menuju kearah Jalan Pasteur Bandung, sehingga tidak hanya melalui tengah kota untuk menuju akses tol. ”Kendala teknis seperti tak jelasnya Schedule pelaksanaan pembangunan, serta masih dibutuhkannya sosialisasi yang lebih intensif saat jalan itu akan dibuka untuk digunakan masyarakat, karena warga yang dilintasi jalan tersebut yang biasanya tenang, dengan pembukaan jalan nantinya akan berubah, karenanya harus ada sosialisasi yang pas kepada warga sekitar,” ungkapnya.

Selain itu, akses keluar Jalan Aruman yang masih kecil perlu juga jadi perhatian serius, karena kapasitas jalan yang ada masih sempit sehingga jika tak diperhatikan akan menambah kemacetan baru di akses keluar Jalan Aruman. ”Makanya saya berpendapat jika Jalan Aruman tersebut belum 100 persen bisa digunakan masyarakat, walaupun agendanya pada tahun ini harus dituntaskan,” paparnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan