Lalu, sejatinya bagaimana penentuan poin koefisien yang berujung pada pembagian kuota tim di kompetisi Eropa? Penilaian itu didasarkan kepada kalkulasi poin dari klub satu negara dan dibagi dengan jumlah yang bermain di Liga Champions serta Europa League.
Contohnya, sekarang ada empat tim Inggris yang bermain di Liga Champions dan empat yang berlaga di Europa League. Itu artinya ada delapan tim. Total poin mereka dibagi dengan delapan. Lalu, angka tersebut akan ditambahkan dengan nilai yang diraih dalam empat musim sebelumnya.
Kemudian, cara menghitung poinnya adalah setiap tim yang berlaga di Liga Champions dan Europa League mendapat dua poin untuk kemenangan dan satu untuk imbang. Adapun di kualifikasi dan playoff, jumlah poinnya berbeda. Yakni, satu untuk menang dan 0,2 untuk imbang.
Klub-klub yang mampu mencapai ke babak knockout, akan mendapat tambahan poin di setiap babak. Sebelumnya, saat masuk fase grup saja, di Liga Champions, klub sudah mendapatkan empat poin tambahan. Bila di Europa League, empat poin tambahan diberikan kalau lolos le babak 16 besar.
Jadi, nasib Inggris sekarang berada di tangan Arsenal, Chelsea, dan City di Liga Champions. Juga, Tottenham Hotspur, Liverpool, dan Manchester United di babak 32 besar Europa League. (ren/ham/vil)