Tiongkok Gembosi Sepakbola Eropa

[tie_list type=”minus”]Ambisi Sejajar Liga Elit Benua Biru[/tie_list]

Bulan Maret nanti Chinese Super League akan menginjak usia ke-13 tahun. Namun, usia yang masih sangat muda itu tak menyurutkan ambisi CSL untuk menjadi salah satu liga terbaik di dunia. Tak tanggung-tanggung, CSL berambisi berdiri sejajar dengan liga-liga elit di Eropa.

Langkah pertama sudah dilakukan. Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah klub elit CSL telah menggelontorkan uang puluhan hingga ratusan juta euro untuk memboyong bakat-bakat ternama yang bermain di Benua Biru. Yang teranyar tentu saja keberhasilan Guangzhou Evergrande memboyong penyerang Atletico Madrid, Jackson Martinez.

Guangzhou mengeluarkan uang 42 juta euro untuk mendapatkan jasa Martinez. Striker asal Kolombia ini adalah bagian dari gelombang migrasi pesepak bola Eropa ke Chinese Super League. Sebelumnya, di musim dingin yang sama, sejumlah pemain ternama sudah terlebih dulu memutuskan pindah ke CSL.

Gervinho, misalnya, hengkang dari AS Roma untyk membela Hebei China dengan nilai kontrak sebesar 18 juta euro. Gelandang Chelsea Ramires kini bermain untuk Jiangsu Suning yang membelinya dengan nilai 25 juta poundsterling. Sementara Inter tak kuasa menolak tawaran 11 juta euro dari Shanghai Shenhua untuk Fredy Guarin.

Pada awal musim, CSL juga berhasil menggaet Demba Ba, Paulinho, Tim Cahill da top skorer timnas Ghana Asamoah Gyan. Hebatnya, para pemain ini adalah mereka yang sedang memasuki usia produktif. Baik Guarin, Martinez, Ramirez atau Gervinho masih memiliki 3 atau 4 tahun untuk bermain di level terbaiknya.

Fenomena ini jelas mengejutkan sepak bola Eropa yang selama ini mengklaim dirinya sebagai kiblat sepak bola dunia. Memang, terlalu dini untuk menyebut CLS sebagai liga yang bisa meruntuhkan dominasi Eropa. Namun, dalam sepak bola yang kini menjadi sebuah industri, hal itu bukan mustahil terjadi di kemudian hari.

Kemungkinan itu bisa terjadi mengingat perekonomian Tiongkok yang terus menunjukkan pertumbuhan yang stabil. Apalagi, pemerintah Tiongkok sudah menargetkan negaranya untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia sekaligus menjuarai Piala Dunia dalam kurun 24 tahun ke depan. Inilah yang akan memantik gairah industri sepak bola Tiongkok.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan