Chairul Tanjung Prediksi Perekonomian Melaju Kencang

Untung, Chairul yang mempunyai beberapa stasiun televisi swasta dan media online sudah bisa memprediksi. Menjelang akhir 2014, dia mengubah iklim kerja di perusahaannya dari regular mood ke crisis mood. Dia berusaha meyakinkan para pimpinan dan direksi di bawahnya untuk lebih struggle.

Salah satu sarannya, para pimpinan tidak usah lagi melakukan investasi besar-besaran. Padahal, pada tahun-tahun sebelumnya, investasi tergolong cukup ekspansif. ’’Saya bilang, stop big investment. Do only small invest with big impact (lakukan investasi kecil dengan hasil besar, Red),’’ lanjutnya.

Yang pasti, CT Corp maupun Transmedia tahun lalu berhasil melewati masa-masa sulit karena turbulensi ekonomi. Bagi Chairul, memang sangat penting bagi industri media untuk bisa membaca kejadian pada masa depan. Industri media harus lebih teliti dan berwawasan luas agar bisa mengambil kebijakan strategis, terutama perusahaan yang baru berdiri. Salah sedikit, akibatnya bisa fatal.

Dia yakin tahun ini industri media akan recovery. Karena itu, Chairul mulai berani mengondisikan perusahaannya dari crisis mood ke regular mood. Artinya, investasi tidak akan terlalu ditahan karena keyakinan dunia usaha tahun ini lebih baik.

Namun, dia mengingatkan media agar tidak hanya memandang dirinya sebagai sebuah industri. Media mempunyai tugas untuk mengedukasi masyarakat dan mengawasi jalannya pemerintahan. Soal bonus demografi, dia berpesan bahwa media harus aktif menyuarakan pemanfaatan momentum itu.

Media harus mendukung hal-hal yang pro pembangunan sehingga serapan tenaga kerja lebih tinggi. Multiplier effect-nya nanti berujung pada ekonomi domestik yang lebih baik. Bonus demografi punya dampak yang besar apabila Indonesia dan industri media tahu cara memanfaatkannya. (rin/c5/oki/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan