Tinggal Normalkan Stok Solar

bandungekspres.co.id– Kosongnya stok BBM di beberapa lokasi SPBU pada Selasa (5/1) mulai teratasi. Mulai kemarin, bahan bakar minyak (BBM) jenis premium sudah terdistribusi dengan normal ke seluruh SPBU. Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang menyebut, tinggal mengurus solar.

’’Solar masih progres,’’ ujarnya kepada Jawa Pos (induk Bandung Ekspres).

Dia mengakui ada salah perkiraan untuk bahan bakar mesin diesel itu. Terutama, di wilayah Jabodetabek. Sebelumnya, dia berpikir kenaikan konsumsi maksimal hanya 50 persen, sehingga bisa cepat diselesaikan. Namun, permintaan naik sampai dua kali lipat, sehingga sampai kemarin distribusi terus dikejar.

Berdasar analisa Pertamina, peningkatan konsumsi solar karena jumlah kendaraan meningkat. Apalagi, kendaraan besar sempat dilarang beroperasi pada peralihan tahun baru. ’’Ada juga yang menunda membeli solar setelah tahu harganya turun banyak,’’ jelasnya.

Beberapa upaya untuk menormalkan pasokan solar ke SPBU, Pertamina memanfaatkan suplai dari Cikampek, Bandung, dan Merak. Armada mobil tangki juga ditambah dengan truk khusus solar industri disertai surat izin khusus. Khusus untuk transportasi, sopir juga ditambah.

’’Kami juga memberikan fasilitas kredit untuk setor dan angkut,’’ terangnya. Direksi yang akrab disapa Abe itu memperkirakan pasokan solar di seluruh SPBU kembali normal pada Rabu (6/1) malam. Atau, paling telat pada hari ini semua jenis BBM sudah tersedia. Seperti diketahui bensin sempat langka karena ulah beberapa pengusaha yang tidak mau rugi dengan turunnya harga BBM. Sehingga memilih menutup SPBU.

VP Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menambahkan, wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara merupakan daerah yang paling banyak kehabisan stok. Pertamina memutuskan untuk memperbanyak BBM yang disalurkan. Untuk premium misalnya, pasokan ditingkatkan sampai 15 persen atau setara 15.967 KL per hari dan solar 18 persen.

’’Kami bisa menaikkan jumlah terdistribusi sampai lebih dari 15 persen. Itu berarti stok di terminal BBM lebih dari cukup,’’ terang Wianda pada koran ini. Itulah kenapa, dia lantas meminta kerja sama yang baik dari para pengusaha SPBU. Supaya keputusan pemerintah untuk menurunkan premium dan solar dilaksanakan dengan baik.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan