Pembukaan PON di GBLA ?

[tie_list type=”minus”]Stadion Dinilai Sangat Refresentatif[/tie_list]
bandungekspres.co.id– Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Bandung akan terus mengupayakan pembukaan dan penutupan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX / 2016 tetap dilakukan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Sebelumnya memang sudah ditetapkan jika pembukaan event olahraga terbesar di Indonesia ini akan dilangsungkn di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.
Ketua Koni Kota Bandung, Aan Johana mengatakan pihaknya gencar mengupayakan agar hal tersebut terelisasi. Sebab menurutnya GBLA merupakan tempat yang paling representatif dibandingkan dengan yang lainnya.
”Kita ga patah arang agar pembukaan dan penutupan bisa di GBLA,” ucap Aan di Stadion Persib, Kota Bandung, kemarin (30/12).
Dia beralasan, dibangunnya stadion berkapasitas diatas 30 ribu penonton ini memang diperuntukan untuk PON dimana Jawa Barat sebagai tuan rumah.
”Secara kronologis stadion itu dibangun sebagai persiapan PON di Jawa Barat. Aksesnya semua sudah dipersiapkan,” tuturnya.
Akan tetapi dalam perjalanannya, GBLA tidak semulus yang diperkirakan. Beberapa waktu lalu GBLA dinyatakan tidak bisa digunakan karena amblas. Sehingga pihak kepolisian mengadakan penyelidikan.
Ia berharap masalah hukum yang menjadi kendala ?tak bisa digunakannya stadion tersebut bisa segera selesai. ”Kemarin tersambung adanya permasalahan dan berlanjut ada SP3,” ujarnya.
Aan pun mengklaim jik GBLA lebih representatif dibandingkan dengan stadion lainnya. Ia menilai dari segi pembenahan pun sudah lebih baik.
”Keberadaan gedungnya menurut tim ahli yang sempat dipermasalahkan, kemarin mengabarkan aman dan tidak masalah. Hanya ada penambahan pembenahan lingkungan sekitar, akses juga sudah diperbaiki dan bagus,” kata Aan.
Pihaknya pun tidak memaksakan untuk penggunaan stadion tersebut apabila memang kurang layak. Bahkan menurutnya, Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) Jawa Barat telah menganggarkan untuk menambah fasilitas lain di Stadion GBLA.
”Sebenarnya jika tidak layak kita tidak memaksakan, tapi ada rekomendasi kan layak digunakan,” pungkasnya. (Pra/asp)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan