Bandung Jadi Target Bom

Soal dari mana pendanaan pembuatan bom tersebut, juga telah terkuak. Pengakuan salah satu terduga teroris menyebutkan bahwa pendanaan didapatkan dari seorang tenaga kerja wanita (TKW) di Hongkong senilai Rp 8 juta.”TKW ini merupakan istri dari pelaku bernama Zaenal,” terangnya.

Dia menjelaskan, sebenarnya ada dua kelompok terduga teroris yang ditangkap secara berantai, khusus untuk yang di Mojokerto, Jawa Timur dipastikan terduga teroris tidak terkait rencana pengeboman pada syiah. Namun, mereka terkait dengan pabrik senjata kelompok Jamaah Islamiah (JI) Klaten yang diungkap Mei 2014. ”Beda ya kalau di Mojokerto. Hanya waktunya saja yang bersamaan,” tegasnya.

Sebelumnya sempat beredar kabar bahwa Syiah akan menjadi incaran para pelaku teror. Kebenaran kabar itu juga diakui oleh Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan.

Buat Rakitan dari Kaleng Pembasmi Nyamuk

Pasca penangkapan terduga teroris di rumah terapi Jalan Empunala 78 Lingkungan Balongsari, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, polisi terus melakukan pengembangan. Dari olah TKP, Sabtu (19/12) malam, setidaknya mereka berhasil menemukan 16 item barang dan alat bukti baru.

Temuan itu diduga untuk mendukung rencana aksi teror saat Natal dan Tahun Baru 2016. Semua temuan disita dari rumah yang selama ini dihuni oleh terduga teroris Indraji Idam Wijaya bersama keluarga.

Sumber di internal kepolisian menyebutkan, sebanyak 16 item alat bukti yang diamankan cukup beragam. Selama penggeledahan dalam rumah kontrak yang sudah berjalan sejak Juli 2015 lalu, polisi menemukan 10 lembar print out KTP palsu. Print out pemalsuan data ini sengaja diduga dilakukan oleh Indraji. ”Gambar fotonya sama, tapi identitas dan alamatnya beda-beda,” terangnya.

Cetakan berwarna dominasi biru berukuran KTP ini menggunakan foto Indraji. ”Ada yang menggunakan nama Imran, Amin dan Anam. Alamat per KTP yang dicetak juga tertulis menggunakan alamat berbeda,” terangnya.

Ada yang sengaja mencantumkan alamat asal Kabupaten Banyumas, namun ada pula mencantumkan asal Semarang Jateng. Dari penggeledahan di sebuah kamar, polisi juga menemukan dua buku tentang ajaran Mujahidin. Bahkan yang mengejutkan, mereka mendapati satu jeriken kecil berisi cairan kimia, serta dua rakitan berbahan botol pembasmi nyamuk dan serangga.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan