Porkab Cirebon 2016 Harus Digelar

bandungekspres.co.id– Tiga tahun lalu Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) Cirebon yang perdana digelar. Pesta olahraga terbesar di Kabupaten Cirebon itu seharusnya digelar dua tahun sekali. Namun, baru tahun depan even itu akan digelar kembali. Untuk mewujudkan rencana tersebut, KONI Kabupaten Cirebon sudah mengusulkan anggaran sebesar Rp 2,5 miliar pada APBD Perubahan 2016.

Porkab Cirebon 2016
ARIF HAMDI/BANTEN POS
BERLAGA: Aksi atlet wushu Kabupaten Serang saat berlaga di ajang Porkab XI. Sementara itu, Kabupaten Cirebon
juga akan menyelenggarakan Porkab tahun depan sebagai ajang pencarian bakat muda di bidang olahraga.

Seharusnya, Porkab kedua digelar pada tahun 2014. Namun batal karena di tahun itu Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Barat ke-12 digelar di Kabupaten Bekasi. Tahun ini, KONI Kabupaten Cirebon mengalami kesulitan financial sehingga Porkab urung dilaksanakan.

Porkab memang bukan sekedar pesta olahraga. Multieven olahraga itu merupakan ajangnya atlet-atlet terbaik di Kabupaten Cirebon. Dalam even itu lah penjaringan atlet dilakukan oleh seluruh cabang olahraga (cabor). Atlet-atlet terbaik jebolan Porkab itu lah yang nantinya akan mewakili Kabupaten Cirebon di Porda.

”Porkab itu penting. Makanya, kita harus bisa melaksanakannya di tahun 2016 mendatang. Saya sering bicara dengan teman-teman pengurus KONI. Kita sepakat bahwa tahun depan Porkab kedua harus digelar,” ujar mantan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi KONI Kabupaten Cirebon Didin Jaenudin.

Didin menyarankan agar KONI segera memikirkan segala keperluan untuk menyukseskan Porkab Cirebon II/2016. ”Pertama-tama harus disepakati dulu persyaratan bagi cabor yang akan dipertandingkan di Porkab. Setelah itu petunjuk pelaksanaan (Juklak) dan petunjuk teknis (Juknis) harus segera dibahas,” katanya.

Pada tahun 2012, kata Didin, telah disepakat bahwa sebuah pertandingan bisa digelar jika ada minimal lima kecamatan yang mendaftar. Misalkan, dalam cabor tertentu pesertanya kurang dari lima kecamatan, maka cabor tersebut tidak bisa dipertandingkan di Porkab. ”Kesepakatan itu bisa saja berubah. Tergantung pengurus KONI saat ini,” ujarnya.

”Banyak lagi yang musti disepakati. Misalnya, apakah atlet PON atau atlet Porda boleh ikut Porkab atau tidak. Hal-hal yang demikian perlu dibahas lebih dalam. Dalam pembahasannya masing-masing pengurus cabor harus dilibatkan agar banyak masukan kepada KONI,” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan