Pasi Desak Perbaiki Lintasan Lari

Lapangan Ranggajati Dinilai Sudah Tak Layak

bandungekspres.co.id– Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Kabupaten Cirebon meminta Disbudparpora segera memperbaiki lintasan lari di Lapangan Ranggajati. PASI sepertinya tak ingin menunggu lama-lama lagi untuk memiliki venue yang lebih baik. Ketua III PASI Kabupaten Cirebon Didin Jaenudin meminta Disbudparpora mendahulukan lintasan atletik ketimbang merehab total Lapangan Ranggajati.

Menurut Didin, yang perlu dilakuan Disbudparpora adalah mengganti gravel di lintasan atletik yang sudah tak layak. Menurut perkiraan Didin, anggarannya sekitar Rp250 juta hingga Rp300 jutaan. ”Jika Lapangan Ranggajati akan direhab total, tentu perencanaan harus lebih matang karena membutuhkan biaya sampai miliaran rupiah. Karena itu sebaiknya lintasan lari diprioritaskan,” ujar Didin.

Didin mengatakan, PASI memiliki agenda kejuaraan yang rutin digelar setiap tahun. Dibutuhkan venue yang layak untuk menyokong pelaksanaan even tersebut. Kondisi gravel di lintasan lari itu, kata Didin, sudah tidak nyaman bagi para atlet. Permukaan lintasan terlalu keras karena gravel yang lama sudah terkikis air hujan.

”Kondisi lintasan memang tidak terjaga dengan baik, sekarang sudah rusak. Pelari jadi sulit bermanuver dalam kecepatan tinggi. Ditambah lagi banyak batu dan kerikil berserakan, kondisi itu mengancam atlet terkena cedera. Itu membahayakan,” ungkap Didin.

Sebagai salah satu cabang olahraga (cabor) unggulan di Kabupaten Cirebon, lanjut Didin, PASI menuntut perhatian yang lebih baik dari pemerintah. ”Perjuangan para atlet itu bukan hanya untuk dirinya sendiri. Keberhasilan mereka itu membesarkan nama daerahnya. Jadi, harus ada itu perhatian darti pemerintah. Apalagi soal pembinaan itu sudah diamanatkan undang-undang,” tegasnya.

Kasie Sarpras Olahraga Disbudparpora Kabupaten Cirebon Sutarno mengungkapkan, menjadikan Lapangan Ranggajati sebagai sarana olahraga yang jauh lebih baik dari saat ini memang sudah menjadi salah satu pilot projek Disbudparpora.

”Kita sudah mengusulkan anggaran tapi tak dapat. Dalam APBD 2016 tidak ada anggaran untuk pembangunan atau pengembangan sarana olahraga. Usulan kami terdesak oleh banyaknya kebutuhan lain yang lebih diprioritaskan oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon,” ujarnya.

”Untuk sarpras itu ada anggaran Rp300 juta. Tapi itu hanya untuk pemeliharaan aset selama satu tahun anggaran. Aset itu meliputi Lapangan dan GOR Ranggajati dan juga ada beberapa GOR di luar kawasan Ranggajati,” imbuh Sutarno.

Tinggalkan Balasan