Tuntaskan Kemelut Go-Jek

[tie_list type=”minus”]DPRD Sebut Perlu Kajian Hukum[/tie_list]

bandungekspres.co.id– Meski diguyur hujan, ratusan driver online itu Go-jek mengadukan nasibnya ke DPRD kota Bandung. Ini merupakan buntut driver yang terkena suspend sejak Senin 30 November lalu.

Mereka meminta perlindungan dan difasilitasi, agar sengketa dengan PT Go-Jek Indonesia, secepatnya dapat diselesaikan. ”Kami mungkin saat ini masih bisa kondusif. Namun, kegalauan driver entah bisa bertahan sampai kapan,” kata Ketua Perhimpunan Driver Group Jawa Barat (PDGJB) Aditya Fahmi saat berdialog dengan Komis A DPRD Kota Bandung, Jalan Sukabumi kemarin (3/12).

Dia menjelaskan, walaupun masih dalam kondisi ketidakpastian, namun PDGJB sedang mempersiapkan legal hukum guna kelanjutan usaha para driver. Meski demikian, semua sepakat, sebelum situasi benar-benar kondusif tidak ada aktivitas Go-Jek di Bandung.

”Kejadian suspend menginspirasi kami untuk berdiri di atas kaki sendiri. Kita usaha di Bandung, untuk apa keuntungan harus dibawa ke luar Bandung,” tukas Fahmi.

Ketua Komisi A Edi Haryadi mengatakan, persoalan Go-Jek menyangkut kehidupan warga Bandung. Sehingga, dewan akan mengambil peran. Tapi, sebelum memberikan rekomendasi kepada wali kota untuk menindak lanjuti lebih jauh, sahut Edi, pihaknya akan meminta dulu analisa hukum dari Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung.

”Kejelasan hubungan kerja antara driver dengan PT Go-Jek Indonesia, harus jelas dulu. Lebih cepat Disnaker mengeleuarkan kajian lebih baik. Kalau dilama-lamain, akan kabur penyelesaiannya,” ujar politisi Gerindra ini.

Anggota Komis A dari Hanura Ade Fahruroji yang turut menerima para pengunjuk rasa menyatakan, kerjasama melalui aplikasi media sosial itu sangat lemah dalam melindungi para driver Go-Jek. Maka itu, memiliki aplikasi sendiri dan berdomisili di wilayah sendiri akan lebih aman.

”Kalau di Bandung ya di Bandung pusat bisnisnya. Potensi usaha Go-Jek cukup potensial. Jangan samapi keuntungan itu diambil orang lain,” ucap Ade.

Sejak awal aku Ade, pihaknya sudah menduga usaha yang cepat booming akan cepat pula hancurnya. Sudah banyak contoh. Dengan akan mendirikan sendiri di Bandung. Dia berharap, Go-Jek Bandung menjadi percontohan untuk daerah lainnya. ”Selain mudah terkontrol keuntunganpun tidak direkayasa, tegas Ade.

Tinggalkan Balasan