Pembuktian ‘Mister 33’

Napoli vs Inter Milan

Giornata ke-14 diprediksi mempengaruhi hasil siapa scudetto musim ini. Meski ada yang menyatakan berlebihan karena separuh musim pun belum tuntas, faktanya perjumpaan Napoli versus Inter Milan dini hari nanti (1/12) di Stadion San Paolo adalah bentrok dua tim teratas klasemen.

Napoli sempat bertahta di puncak Minggu (22/11) lalu setelah kemenangan 2-0 atas Hellas Verona. Namun hanya beberapa jam Partenopei, julukan Napoli, duduk di puncak karena Inter Milan langsung merebut kembali posisi teratas usai menang 4-0 dari Frosinone (23/11).

Pertemuan Napoli versus Inter ini adalah adu taktik dua allenatore yang diibaratkan ‘langit dan bumi’.Allenatore Napoli Maurizio Sarri adalah sosok pelatih yang lebih akrab dengan tim-tim kasta bawah Italia.

Sarri sejak menapak karir kepelatihan sejak 1990 lalu, sudah menjadi pelatih di 18 klub. Dan 16 diantaranya tim kasta kedua dan atau di bawahnya. Hanya Empoli dan Napoli yang tampil di Serie A.

Sebaliknya allenatore Inter Roberto Mancini menangani tim yang jeuh klebih glamour dibandingkan Sarri. Membesut lima klub sejak 2001 silam, sudah 13 trofi diberikan Mancio kepada Fiorentina, Lazio, Inter, Manchester City, dan Galatasaray.

Perbedaan itu tak serta merta menjustifikasi kalau Inter akan menang mudah atas Napoli. Malahan Nerrazurri, julukan Inter, oleh bursa-bursa taruhan diprediksi akan dibuat berkeringat deras oleh Napoli.

Nah, di musim ini Sarri maupun Mancio memberikan karakter berbeda kepada timnya. Sarri membuat Napoli ganas di depan juga kuat bertahan. Napoli mencetak 24 gol dan kebobolan delapan gol.

Sementara Inter di bawah Mancio dikritik karena menampilkan sepakbola dengan style usang. So yesterday, bahasa kekiniannya. Mengadaptasi ulang taktik Arrigo Sachi dan memodifikasi style Diego Simeone, maka jadilah Inter kesebelasan yang pragmatis. Mengutamakan hasil menang dibandingkan sepak bola menghibur.

“Di era ini, menang lebih dari penting dari pada sekedar menunjukkan sepak bola atraktif,” kata Mancio seperti diberitakan calciomercato.com kemarin (29/11). Inter mencetak 16 gol dan kebobolan tujuh gol.

Sarri sendiri tak silau dengan nama besar Mancio. Allenatore berusia 56 tahun itu melatih skuadnya dengan keras. Julukan ‘Mister 33’ diberikan buat Sarri ketika di klub Serie D Sansovino (2000-2003) mempersiapkan sampai 33 set play ketika menjalankan serangan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan