Bis untuk Tamu Sudah Dilapisi Anti Peluru

Kawasan PT Freeport Indonesia dikatakan sebagai Objek Vital Nasional (Ovitnas), sehingga tidak semua warga Mimika maupun dari luar Mimika bisa leluasa masuk ke area PT Freeport. Di mile 28, tepatnya sebelah kiri Bandara Mozes Kilangin, terdapat satu pos Security. Kawasan PT Freeport Indonesia juga dijaga ketat oleh aparat TNI dan Polri yang disebut Satgas.

Anggota yang tergabung dalam Satgas, merupakan gabungan dari beberapa Polda di Indonesia. Untuk masuk ke jalan yang bisa menghubungi area pelabuhan PTFreeport Indonesia di Amamapare, Distrik Mimika Timur. Kota Kuala Kencana dan Tembagapura, pengunjung non karyawan PT Freeport Indonesia maupun kontraktor dan privatisasi harus mengantongi izin. Sementara kanryawan Freeport, harus check in menggunakan kartu yang sudah tertera nomor ID masing-masing.

Pengunjung non karyawan harus menyertakan kartu visitor yang juga tertera nomor ID. Para tamu juga mendapat pemeriksaan. Tidak hanya di mile 28, di pintu masuk Kota Kuala Kencana, tepatnya sekitar 100 meter dari Polsek Kuala Kencana, pengunjung juga harus melapor di pos yang setiap harinya dijaga oleh sekitar 5-6 security PT Freeport Indonesia. Ketika masuk ke area Freeport, aturan harus dipatuhi.

Kendaraan melintas di kawasan tersebut kecepatannya di bawah pengawasan security. Seperti saat Radar Timika (Grup Bandung Ekspres) mengunjungi PT Freeport Indonesia untuk meliput perayaan 17 Agustus 2015 di Tembagapura di Mile 66 dan Pengibaran Bendera Merah Putih di Tambang Bawah Tanah dengan kedalaman 1,6 kilometer dari permukaan tanah. Untuk menuju Tembagapura, bisa melalui akses jalan darat dan udara. Para tamu yang diundang Freeport menggunakan bis khusus berwarna biru yang sudah disediakan oleh PTFI.

Pasca penembakan dan teror yang terjadi di PT Freeport Indonesia tahun 2009 hingga 2011, semua bis untuk karyawan dan para tamu sudah dilapisi anti peluru. Bis untuk para tamu biasanya standby di depan Hotel Rimba Papua(RPH). Sedangkan, bis untuk mengangkut karyawan yang tingga di Kota Timika setiap harinya nangkring di Terminal Gorong-gorong.

Di Terminal ini, tidak semua warga bisa masuk. Security PTFI juga melakukan penjagaan di area tersebut. Sementara untuk jalur udara ada 4 helikopter yang disediakan PT Freeport Indonesia di Bandara Internasional Mozes Kilangin. Bandara tersebut adalah milik PT Freeport Indonesia. Saat ini juga digunakan oleh dua Maskapai penerbangan komersil, yakni Garudan Indonesia dan Srwijaya Air.

Tinggalkan Balasan