Fenomena Gojek memang menimbulkan resistensi di kalangan sopir ojek pangkalan. Pasalnya, Gojek menawarkan harga yang terjangkau dan kepraktisan bagi customer-nya sehingga mengurangi order ojek pangkalan. Hanya tinggal order via smartphone, sopir akan menjemput Anda di lokasi. Banyak sopir ojek pangkalan yang berpindah jadi sopir Gojek, karena tergiur penghasilan besar. Namun, ada pula yang menjalani dua-duanya.
’’Seperti di Ujungberung, itu ojek pangkalannya sudah daftar Gojek. Tapi masih mangkal. Ya mungkin ada jam-jam tertentu mereka take order dari Gojek,’’ ungkap Wawan.
Namun, sopir Gojek juga sering berbagi dengan sopir ojek pangkalan. Seperti di daerah Antapani dan Arcamanik. Di daerah tersebut, memang banyak sopir ojek pangkalan. Oleh karena itu, Wawan selalu meghampiri mereka sebelum menjemput customernya di daerah tersebut. Dia selalu menawarkan setengah dari tarif untuk diberikan kepada ojek pangkalan.
’’Masalah mereka itu kan penghasilannya berkurang. Jadi biasanya saya tawarin, pak ini ada order di jalan anu. Kalau dizinkan, saya jemput sendiri. Kalau tidak, bapak bisa ambil setengah dari bayaran saya (Rp 5 ribu) untuk antar customer ke saya. Tapi kalau nggak boleh banget juga nggak apa-apa,’’ terang Wawan memperagakan cara bicara dengan ojek pangkalan. (tam)