Repotnya Sepak Bola di Tengah Kepungan Asap

[tie_list type=”minus”]Kalau Pakai Masker Malah Sulit Napas dan Komunikasi[/tie_list]

Masker dan oksigen yang disediakan panpel Bupati Cup di Pangkalan Bun ”tidak laku”. Yang lebih dikeluhkan pemain bukan soal sesak napas, melainkan kondisi lapangan yang buruk.

SAMSUDIN, Pangkalan Bun

[divider style=”dotted” top=”20″ bottom=”20″]

PULUHAN masker itu masih rapi terbungkus plastik di meja panitia. Belum satu pemain pun yang memintanya. Begitu pula tabung oksigen, tak sekali pun digunakan.

Padahal, seperti terlihat Kamis sore lalu (22/10), saat Borneo FC berlaga melawan Putra Abah, asap masih mengepung Lapangan Sampuraga, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng). Meski memang tak setebal di dua hari pertama Bupati Cup 2015, tetap saja bermain bola dalam kondisi seperti itu sangat menguras fisik.

Bahkan, dalam titik tertentu, membahayakan. Sebab, kabut asap otomatis menurunkan kadar oksigen. Belum lagi kemungkinan menghirup berbagai partikel bahan yang terbakar.

”Mungkin kerepotan juga (pemain, Red) kalau pakai masker. Napasnya bisa tersengal-sengal, he he he,” ujar Ketua Persebun Pangkalan Bun Sirajuddin, didampingi Ketua Panpel Tamel, kepada Radar Sampit (Bandung Ekspres Group).

Kalteng, seperti juga berbagai provinsi di Indonesia, terutama di Kalimantan dan Sumatera, dihajar asap sejak sekitar Agustus lalu. Dilansir Jawa Pos (induk Bandung Ekspres) kemarin (23/10), sejauh ini tercatat 52.213 warga di sana yang menderita ISPA (infeksi saluran pernapasan akut). Tujuh di antaranya bahkan meninggal.

Tapi, toh risiko menakutkan yang dipicu asap itu sama sekali tak mengurangi antusiasme peserta maupun penonton turnamen tahunan Bupati Cup. Ada 25 tim dari Pangkalan Bun dan sekitarnya yang berpartisipasi. Sejak ajang dimulai 20 Oktober lalu, animo penonton tergolong tinggi. Tribun selalu penuh.

Tentu panpel juga mengantisipasi kemungkinan terburuk akibat asap. Mereka menyediakan masker, tabung oksigen, dan tim kesehatan. Tapi, ya itu tadi, hingga Kamis lalu, belum ada satu pemain pun maupun ofisial tim yang memanfaatkannya.

Yusran, salah seorang anggota tim kesehatan, mengatakan, dari delapan tim yang bertanding sampai Kamis lalu, secara umum kondisi para pemainnya masih terjaga. Belum ada yang mengeluhkan sesak napas atau sampai membutuhkan pernapasan bantuan. ”Sementara ini masih lancar saja. Asap belum mengganggu kesehatan pemain,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan