Ancam Pecat Anggota Yang Terbukti Membelot

[tie_list type=”minus”]PDIP Panasi Mesin Partai dengan Konsolidasi Internal[/tie_list]

BALEENDAH – DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Bandung memanasi mesin organisasi menjelang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada). Salah satunya dengan menggelar rapat Konsolidasi Internal Partai di Aula Kantor DPC PDIP Kabaupaten Bandung, Jalan Jaksa Naranata, Kecamatan Baleendah, kemarin (11/10).

DPP PDIP
KESIAPAN KADER: Para kader PDIP saat mengikuti konsolidasi internal partai kemarin.

Acara tersebut dihadiri kurang lebih 500 orang peserta, terdiri dari fungsionaris DPP PDIP Dr Ribka Tjiptaning, Ketua DPD PDIP Dr TB Hasanuddin, SE MM, Ketua DPC PDIP Wewen Winarni, anggota DPR RI H Yadi Srimulyadi, anggota DPRD Provinsi Nia Purnakania SH. Kemudian, anggota DPRD Kabupaten dan para Ketua DPC PDIP Kota Bandung, Cimahi, Bandung Barat, Sumedang dan Garut.

Ketua DPD PDIP Dr TB Hasanuddin, mengajak kepada semua kader partai baik PDIP dan Partai Demokrat Kabupaten Bandung mulai dari tingkat PAC hingga ranting untuk bekerja dan memenangkan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bandung yakni Deki Fajar dan Dony Mulyana Kurnia.

Sedangkan, Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam sambutannya, mengancam akan memecat, pengurus dan kader partai yang membelot dalam Pemilukada serentak pada 9 Desember mendatang. Pemecatan merupakan sanksi tegas bagi mereka yang tidak mematuhi dan fatsun kepada perintah partai.

Fungsionaris DPP PDIP Dr Ribka Tjiptaning mengatakan, sanksi tegas tersebut merupakan instruksi partai yang tidak bisa ditawar-tawar dan harus dijalankan. Salah satu tujuan dari sanksi tegas tersebut, kata dia, sebagai pengingat juga kepada kader, pengurus dan anggota dewan dari partai berlambang Banteng Moncong Putih itu. Intinya, mereka bisa menduduki jabatan tersebut, merupakan jasa partai dan solidaritasnya.

”Saya tegaskan ini sudah menjadi perintah partai. Kalau ada yang membelot, kita amputasi saja. Dari pada jadi penyakit,” tegasnya.

”Jangan ngurusin orang-orang seperti itu, masih banyak orang yang memiliki loyalitas, progresif dan mau maju bersama-sama,” tambah Ribka.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan