Bandung Barat Terus Kembangkan Inovasi di Desa

NGAMPRAH – Bupati Bandung Barat H Abubakar mengunjungi Pekan Inovasi Perkembangan Desa/Kelurahan Nasional, dan Gelar Teknologi Tepat Guna (GTTG) Nasional ke-17 di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh belum lama ini.

Pembukaan acara TTG ditandai dengan pemukulan Rapa’i Pasee oleh Mendagri Tjahjo Kumolo didampingi Gubernur Aceh Zaini Abdullah, dan pejabat Kementerian Dalam Negeri. Pembukaan kegiatan ini dimeriahkan penampilan tarian kolosal oleh ratusan penari Aceh.

Abubakar mengatakan, pekan inovasi dan pameran TT

GTTG
PENGEMBANGAN DESA: Bupati Kabupaten Bandung Barat Abubakar saat mendengarkan presentasi narasumber saat gelar teknologi tepat guna (GTTG).

G nasional di Aceh ini diharapkan tidak sekadar seremonial belaka, serta bukan hanya untuk kepentingan pemerintah semata. Tapi juga untuk seluruh rakyat Indonesia terutama bagi masyarakat Kabupaten Bandung Barat.

”Ini harus terus ditingkatkan untuk melihat perkembangan desa ke depannya,” kata Abubakar dalam kunjungannya saat meninjau perwakilan stand pameran dari Kabupaten Bandung Barat yang mengikutsertakan Posyantek Cipatat di Aceh.

Pameran yang ditampilkan Kabupaten Bandung Barat salah satu di antaranya, memamerkan pemanfaatan limbah air kelapa tua yang dapat menghasilkan tegangan listrik. Air kelapa ini menjadi sumber energi terbarukan, ekonomis dan mudah didapatkan.

Lewat kegiatan ini, kata Abubakar, diharapkan bisa menumbuhkembangkan inovasi-inovasi baru untuk pengembangan pada tingkat desa, kecamatan hingga nasional.

Menurut Abubakar, pemerintah mulai dari pusat hingga tingkat desa harus punya inovasi untuk meningkatkan pembangunan. Pekan Inovasi Perkembangan Desa/Kelurahan Nasional dan Pameran TTG ini, menampilkan pameran inovasi teknologi, pembangunan, dan produk industri kreatif dari seluruh Indonesia.

Sementara itu, Kepala BPMPD Kabupaten Bandung Barat, Kusnindar mengutarakan, kegiatan ini sangat bermanfaat untuk nantinya diaplikasikan di wilayah Kabupaten Bandung Barat. Inovasi teknologi harus terus berkembang agar setiap desa memiliki produksi kreatif yang semakin bermanfaat.

”Kegiatan ini juga tersedia forum dialog bisnis, diskusi, seminar dan kegiatan ilmiah lainnya yang memberi ruang bagi peserta untuk bertukar pengalaman dan berbagi pengetahuan, sehingga inovasi teknologi ini dapat diterapkan guna mendukung pergerakan ekonomi masyarakat desa,” pungkasnya. (drx/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan