Sesalkan Tumpukan Sampah

[tie_list type=”minus”]Sebelah Gedung KONI Jadi TPS[/tie_list]

SOREANG – Persoalan sampah kembali menghinggapi Kabupaten Bandung. Salah satunya seperti yang terlihat di di Desa Karamat Mulya dan Sadu.

Warga kerap mengeluhkan kondisi berserakannya sampah di bahu jalan dengan ketinggian sudah mencapai 50 sentimeter dan panjang sampai 50 meter. Kondisi tersebut sudah sejak beberapa bulan yang lalu.

Kondisi itu diperparah jika turun hujan. Sebab, tidak jarang tumpukan sampah yang membusuk tersebut mengeluarkan bau yang menyengat. ”Bahkan kalau hujan, beberapa material sampah ikut terbawa dan berceceran di jalan,” kata Firman warga setempat.

”Tumpukan sampah tersebut beraneka ragam, mulai dari sampah rumah tangga serta sampah yang berasal dari Rongsokan, berupa pecahan beling dan rongsokan laiinya,” tambahnya.

Menurutnya, tumpukan sampah tersebut jelas sangat mengganggu warga yang lokasinya berdekatan dengan sampah tersebut. Dia menilai, jika dibiarkan menumpuk bukan tidak mungkin berdampak pada kesehatan sejumlah warga.

”Saya minta pemerintah setempat, yakni desa dan kecamatan, untuk segera menanggulangi persoalan sampah ini. Kalau dibiarkan lama, bukan tidak mungkin warga kena penyakit,” ucapnya.

Hal senada disampaikan Maman, 41. Kata dia, tumpukan sampah yang terjadi bukan karena ulah warga sekitar. Dia menyebut, banyak warga dari luar daerah Desa Karamat Mulya yang membuang sampah di situ. Umumnya dilakukan tiap malam.

”Kebanyakan warga membuang sampah pada malam hari. Sebab, di lokasi sampah tersebut selain minim penerangan, juga tempatnya yang sunyi. Hal tersebut, dimanfaatkan warga untuk membuang sampah,” jelasnya.

”Saya tidak bisa berbuat banyak dengan menindak pelaku pembuang sampah tersebut. Pernah ditegur, eh malah jadi rebut dengan pelaku,” keluhnya.

Sementara itu, Dadang pengelola Gedung Koni kabupaten Bandung mengaku, terkena imbas dari tumpukan sampah tersebut. Sebab, ada kesan sebagai tempat pembungan sampah sementara (TPS).

Dia menilai, kondisi itu telah terjadi sejak beberapa bulan lalu untuk mengurangi para pembuang sampah sembarangan di jalan raya. ”Ini kan untuk antisipai warga yang buang sampah di pinggir jalan raya dengan alun-alun Soreang. Maka KOni pun dijadikan lahan pembuangan sampah TPS,” pungkasrnya. (gun/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan