NAGREG – Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Bandung menggelar panen raya di kebun tembakau, Desa Kendan Kecamatan Nagreg kemarin (9/9). APTI menaungi 71 kelompok Tani di 2015 dengan jumlah anggota 3.000 orang tersebar di Kabupaten Bandung.
Sambas, ketua APTI Kabupaten Bandung berharap, dengan makna panen raya, semoga bisa mengembalikan masa kejayaan tembakau Kabupaten Bandung. ”Seperti pada era 1980, di mana Kecamatan Majalaya merupakan penghasil tembakau termasur,” jelas Sambas kepada Soreang Ekspres (Grup Bandung Ekspres), kemarin.
Menurutnya, Kabupaten Bandung merupakan penghasil tembakau terbesar di Jawa Barat. Karena itu, pihaknya akan memberikan motivasi kepada petani tembakau, agar tetap menjaga dan melestarikan tembakau Kabupaten Bandung. ”Panen raya ini diharapkan bisa menjadikan potensi bagi para petani khususnya serta menjadi pendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) bagi Kabupaten Bandung,” tegasnya.
Dia memaparkan, ada puluhan jenis tembakau yang ada di Kabupaten Bandung. Di antaranya jenis nani dan kenceh. Bibit tersebut mayoritas ditanam para petani tembakau di wilayah Kabupaten Bandung. Dari dua jenis bibit kualitas tersebut dihasilkan produksi beberapa jenis di antaranya kosokan, sisik, rajang kaasar dan mole.
Di bagian lain, Bupati Bandung H Dadang M Naser menjelaskan, dengan pola sabilulungan pemerintah daerah dan petani diyakini akan mengembalikan masa kejayaan tembakau Kabupaten Bandung. ”Dengan cara meningkatkan dan melestarikan temabakau di daerahnya. Sebab, Kabupaten Bandung adalah salah satu penghasil terbesar tembakau kedua di Jawa Barat,” jelasnya.
Dengan meningkatkan SDM petani, kesehatan dan infrastruktur merupakan salah satu program untuk melestarikan pertanian tembakau. ”Itu juga untuk menyejahterakan petaninya,” ujarnya.
Menyikapi keinginan para petani tembakau, kepala Distanbunhut Ir Tisna Umaran memaparkan, para petani tembakau Kabupaten Bandung akan memprioritaskan penanaman tembakau hitam. ”Selain kualitasnya bagus, harga lumayan tinggi dan bisa diimport ke luar negeri,” tandas Tisna.
”Selain akan memberikan bibit unggul kepada kelompok tanikami juga akan memberikan pelatihan. Yakni bagaimana tata cara menanam dan memelihara tembakau yang baik. Sehingga menghasilkan kualitas tembakau istimewa,” tambahnya.