Perlu Tata Ulang Cibaduyut

[tie_list type=”minus”]Kemacetan Pangkal Penurunan Omset[/tie_list]

BOJONGLOA KIDUL – Kawasan Cibaduyut sebagai kawasan sentra bisnis sepatu, kondisinya kini cukup memprihatinkan. Bukan karena menurunnya omset perdagangan, melainkan banyak faktor yang mempengaruhinya. ’’Masalah kemacetan lalu lintas menjadi salah satu penyumbang terbesar penurunan perdagangan Cibaduyut,” kata anggota DPRD Kota Bandung Agus Gunawan, kemarin (4/9).

Menurutnya, perlu terobosan dalam mengatasi masalah tersebut. Membatasi kendaraan masuk di kawasan Cibaduyut, dengan menghadirkan pusat perpakiran di lokasi terdekat, menjadi alternatif yang dapat dipertimbangkan.

Pengunjung dari luar daerah, bisa berjalan kaki menyusuri kawasan Cibaduyut tanpa harus terjebak kemacetan. ’’Selain memberikan banyak pilihan pada pengunjung di toko yang disinggahi, ada potensi pendapatan dari sektor perparkiran yang dikelola melalui pajak parkir,” ujar politikus Partai Demokrat tersebut.

Memang tidak mudah merealisasikan gagasan baru, tanpa dibarengi masterplan yang baku. Tetapi dalam perbincangan dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, belum lama ini, melakukan penataan ulang kawasan Cibaduyut, dan mengemasnya melalui konsep smart city, akan menghidupkan sektor pariwisata.

Sehingga, sinkronisasi antar satuan kerja perangkat daerah (SKPD), dalam kesamaan database, menjadi penting. ’’Tidak perlu sungkan berbagi database untuk mengangkat kesejahteraan warga. Lebih baik maju bersama dari pada memetingkan kelompok semata,” ujarnya.

Berangkat dari keinginan bersama itulah, minimal gejolak protes warga dalam sektor ekonomi dengan sendirinya mengecil. Artinya harus ada kesungguhan kerja birokrat dalam merumuskan konsep ekonomi yang berpihak pada peningkatan taraf hidup masyarakat. ”Perubahan paradigma dengan menata ulang Cibaduyut, akan merubah derajat warga di kawasan itu,” tegas Agus. (edy/vil)

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan