Bangga Pernah Mendapat Gemblengan di Gontor

Mayor Gustaf Mahfud Samijadi, Orang Jawa yang Jadi Pejabat Penting di Suriname

Pemerintahan baru Suriname hampir tidak menyisakan jabatan bagi warga keturunan Jawa. Hanya nama Mayor Gustaf Ratiman Samijadi yang masih dipertahankan. Siapa dia? Berikut catatan wartawan Jawa Pos (induk Bandung Ekspres) ARIEF SANTOSA yang belum lama ini mengunjungi negara di Amerika Selatan itu.

SEKITAR 80 ribu warga keturunan Jawa di Suriname cukup kecewa saat Presiden Desire Delano Bouterse tidak membawa seorang pun keturunan Jawa dalam kabinet barunya

Mayor Gustaf Mahfud Samijadi
ARIEF SANTOSA/JAWA POS

INGAT MONDOK: Mayor Mahfud bersama istri, Yantini Suwarno, saat ditemui
di Monumen Marienburg, Commewijne, Suriname, 9 Agustus lalu.

Dalam acara pelantikan presiden-wakil presiden beserta seluruh menteri anyar pada 12 Agustus lalu, tidak ada seorang pun nama ”Jawa” yang dipanggil dan mendapat tepuk tangan dari para undangan. Tidak seperti kabinet sebelumnya yang masih menempatkan dua menteri Jawa. Yakni, Menteri Perdagangan dan Perindustrian Don Tosenjoyo serta Menteri Pemuda dan Olahraga Bambang Ismanto Adna.

Meski begitu, di level di bawah menteri, masih ada keturunan Jawa yang posisinya tetap dipertahankan sebagai pejabat penting di negara tetangga Brasil itu. Seorang di antaranya adalah Mayor Gustaf Ratiman Samijadi yang menjabat wakil direktur bidang keuangan dan pembangunan Kementerian Dalam Negeri. Jabatan tersebut sebenarnya diemban Mayor Mahfud -panggilan pria 56 tahun itu- sejak 2011.

Alhamdulillah, aku isih dipercoyo Bapak Presiden (Alhamdulillah, saya masih dipercaya Bapak Presiden),” ujar Mayor Mahfud ketika ditemui pada acara puncak peringatan 125 tahun migrasi orang Jawa di Suriname di Monumen Marienburg, Commewijne, 9 Agustus lalu.

Ya, Mahfud termasuk pejabat karir yang awet dalam pemerintahan Suriname. Sejak 1980 merintis sebagai tentara angkatan darat, karir Mahfud terus naik. Dia terus dipertahankan, meski presiden dan partai yang berkuasa berganti-ganti. Saat ini, Suriname dikuasai Partai NDP (Nationale Democratische Partij/Partai Nasional Demokratis). Sedangkan partai Jawa kehilangan pamor dan hanya memiliki empat wakil di parlemen (DPR). Sebenarnya ada lima lagi orang Jawa yang menjadi wakil rakyat. Namun, mereka tergabung dalam Partai NDP.

Tinggalkan Balasan