Grand Sharon Acuh, Keluarga Rahmi Kecewa

ASTANA ANYAR – Isak tangis keluarga mengiringi pemakaman Rahmi Siti Ayunisa 12, warga Gang Jamhari RT 05/RW 02 Kelurahan Pelindung Hewan, Kecamatan Astana Anyar, Kota Bandung. Dia adalah korban tewas tenggelam di kolam renang Kompleks Perumahan Grand Sharon Residence Jalan Inspeksi Kali Cidurian, Kelurahan Pamokolan, Kecamatan Rancasari Minggu kemarin (30/8).

Dedi Rahmadi, 52, ayah Rahmi, mengatakan, pemakaman dilangsungkan di Kompleks Pemakaman Astana Anyar yang lokasinya tidak jauh dari rumah korban. Sampai saat ini dirinya bersama istri dan saudaranya seakan masih tidak menyangka Rahmi akan meninggal dunia dengan cara seperti itu,

’’Istri saya dari semalam sampai pulang pemakaman tidak berhenti menangisi korban. Sebab, korban sangat dekat sekali dengan ibunya,’’ kata dia.

Dedi menyesalkan, sikap pengelola kolam Renang Grand Sharon. Pasalnya, hingga selesai pemakaman korban belum ada satu orangpun dari pengelola kolam datang untuk melihat keadaan korban dan keluarganya. Padahal, meskipun anaknya tewas tenggelam di lokasi wisata renang tersebut, dirinya tidak akan mempermasalahkan. Asalkan, ada itikad baik dari pengelola kolam renang.

’’Mungkin sudah takdirnya Rahmi meninggal tenggelam. Namun demikian, kenapa pemilik maupun pengelola kolam tersebut tidak mau datang melihat keadaan kami,’’ kesal Dedi.

Salah seorang teman korban Mira, 12, mengungkapkan, korban yang duduk di kelas 6 ini bersekolah di SDN Astana Anyar merupakan anak yang baik. Dekat dengan teman temannya di sekolah maupun di rumah, sehingga banyak teman teman merasa kehilangan korban.

’’Rahmi itu anaknya baik dan suka bergaul sama siapa saja. Makannya saya dan teman teman sangat kehilangan sekali,’’ ungkap Mira sambil meneteskan air mata saat ditanya Bandung Ekspres.

Sementara itu, pantauan Bandung Ekspres di lokasi Kolam renang Grand Sharon, dalam keadaan tertutup dan dipasangi garis polisi. Tidak ada aktivitas apapun. Menurut Andri, satpam yang berjaga di lokasi kolam mengatakan, sejak kemarin di police line tempat ini langsung dikosongkan semua karyawan dan pimpinan pun tidak ada. ’’Saya hanya ditugaskan untuk berjaga saja untuk informasi apapun harus dengan pimpinan,” ungkap dia. (mg-di/hen)

Tinggalkan Balasan