SUMUR BANDUNG – Berkaca pada fluktuasi harga bahan pokok yang belum lama terjadi, Pemerintah Kota Bandung berencana untuk menyusun strategi kestabilan pangan. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyelenggarakan penyusunan strategi kestabilan pangan Kota Bandung. Strategi tersebut bertujuan agar Kota Bandung tidak lagi terombang-ambing dengan dinamika harga pasar yang tidak bisa dikontrol daerah.
’’Dengan tidak stabilnya kondisi pangan, kami tidak ingin Kota Bandung nantinya terombang-ambing dinamika fluktuasi pasar yang tidak bisa kita kontrol, di sana riweuh di bawah riweuh, operasi pasar itu hanya pengobatan. Karena itu kita sedang mempersiapkan sistem dimana nanti kota bandung punya suplier daging ayam sendiri, nanti MoU, dengan petani beras, daging bebek, sapi dan sebagainya,’’ kata Ridwan.
Sementara itu, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung sedang mematangkan konsep untuk strategi tersebut. ’’Pak Wali Kota memberikan arahan kepada saya kemarin, sekitar empat bulan ke depan sudah ada FGD (Focus Group Discussion),’’ terang Kepala Distan-KP Elly Wasliah, kemarin (26/8).
Elly mengatakan, pihaknya akan mengundang berbagai pakar di bidang ketahanan pangan terkait penyusunan strategi kestabilan pangan di Kota Bandung. Hal tersebut penting dilakukan, agar ke depan tidak ada lagi krisis pangan seperti kasus daging sapi dan ayam beberapa waktu lalu.
Hanya saja, realisasi terkait konsep menjaga stabilitas pangan di Kota Bandung tidak bisa dilakukan secara singkat. Pasalnya, ada berbagai komoditas pangan yang perlu diperhatikan dan berbagai pelaku usaha yang terlibat di dalamnya. Untuk itu, diperlukan strategi berbeda untuk tiap-tiap komoditas yang akan dijaga kestabilannya. ’’Implementasinya bagaimana, sedang kami kaji terlebih dahulu,” jelas dia.
Dirinya menuturkan, yang menjadi pertimbangan terkait penyusunan strategi kestabilan pangan ini adalah terkait pasokan pangan ke Kota Bandung. Pasalnya, selama ini Bandung merupakan daerah konsumen yang sangat tergantung pada pasokan dari luar Kota Bandung. Untuk itu, walikota menginginkan agar pihaknya membuat suatu strategi supaya daerah konsumen ini lebih mandiri terkait pasokan pangan.
Rincian strategi belum dapat dijabarkan. Pasalnya, arahan terkait strategi kestabilan pangan itu sendiri baru diberikan oleh Wali Kota kepada Elly, Selasa (25/8). Yang pasti, tahap awal yang akan dilakukan Distan-KP Kota Bandung ialah melakukan rapat internal terlebih dahulu, baru setelahnya akan mengundang para pelaku usaha untuk duduk bersama dan berdiskusi. (fie/vil)