Pihak SMPN 3 Ngamprah Melaporkan Pengrusakan Fasilitas

Sementara itu, Kepala Desa Cilame Aas Moch Asor membenarkan terjadinya aksi warga tersebut. Ia meminta warga untuk menahan diri jangan sampai terjadi konflik horizontal antara pihak yang mendukung pengembangan sekolah dengan warga RW 22. ”Sebagai kepala desa saya harus berdiri di atas dua kepentingan. Dunia pendidikan harus diselamatkan begitupun dengan fasitas umum yang sudah dituntut warga sejak lama harus direalisasikan,” kata Aas.

Sebelumnya, warga di RW 22 Perum Bukit Permata Desa Cilame Kecamatan Ngamprah menagih janji pihak sekolah SMPN 3 Ngamprah terkait janji akan memperbaiki jalan yang rusak sesuai dengan MoU yang disepakati antara pihak sekolah dengan warga sekitar. Akibatnya, rencana pihak sekolah yang akan membangun 4 unit ruang kelas baru (RKB) harus tertunda lantaran pihak sekolah belum merealisasikan perbaikan jalan sesuai kesekapatan sebelumnya.

Sekretaris Forum Warga RW 22 Bukit Permata Nurhakim menyatakan, penolakan untuk tidak membangun RKB yang baru, karena pihak sekolah tidak menepati janji mereka terhadap warga. ”Sejak didirikan sekolah ini pihak sekolah sudah membuat komitmen dengan warga bahwa akan melakukan perbaikan jalan. Tapi, hinga saat ini belum juga diperbaiki. Kita bukan menolak tanpa alasan tapi ada sebabnya. Sebenarnya ini perbaikan jalan menuju sekolah yang berada di RW 22 juga sepanjang 1 km,” tuturnya. (drx/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan