Benteng Suyus Sambar Nyawa

”Korban tertimbun tanah kemungkinan kehabisan nafas. Kami masih menunggu keterangan tim forensik. Jasad korban sudah dibawa ke RSHS,” tambahnya sambil menyebutkan, kasus tersebut masih kita selidiki dengan melakukan pemeriksaan keterangan dari saksi.

Dia mengungkapkan, dari keterangan mandor bangunan total pekerja ada sembilan orang. Namun, yang menggali untuk benteng hanya tiga orang. Saat kejadian, kata dia, para pekerja tersebut mau istirahat. Saat ambrol yang dua berhasil diselamatkan, sementara satu korban tidak. ”Saat tertimbun poisisi korban juga dalam keadaan terduduk,” pungkas dia.

Sementara itu, saat dihubungi via telepon, pemilik rumah tersebut Suyus, tidak berkomentar atas insiden yang mengakibatkan korban jiwa tersebut. ”Maaf Pak Suyusnya tidak ada. Saya cari dulu,” tandas penerima telepon dengan nomor milik Suyus. (kha/yul/rie)

[box type=”shadow” align=”” class=”” width=””]

Benteng Suyus Samber Nyawa

Keterangan versi ketua RT

  1. Longsor tersebut terjadi saat tiga pekerja sedang menggali tanah untuk membuat pondasi atau benteng di bagian halaman belakang rumah Suyus.
  2. Pembangunan fondasi tersebut dinilai riskan karena kontur tanah berbahaya jika digali terlalu dalam
  3. Pihak RT sempat menegur agak tidak melanjutkan penggalian karena kontur tanah serta material tanah merah
  4. Tapi teguran tidak diindahkan mandor

Keterangan versi polisi

  1. Pekerjaan menggali sudah selesai karena sudah sore
  2. Ketiga korban sedang mengobrol di dekat bangunan benteng
  3. Tidak lama kemudian bangunan roboh dan menimpa Iyan
  4. Dua rekan korban berhasil memoloskan diri dari material longsoran tanah

*Data dan keterangan grafis diolah

[/box]

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan