JK: Jaga Kebhinekaan Indonesia

’’Walaupun berdarah Bugis saya yakin beliau (Daeng Kanjuruan Adiwinata) ini keturunan Sunda asli, karena diakhir namanya ada Adiwinata yang merupakan nama asli Sunda,’’ jelas Aher -sapaan Ahmad Heryawan- usai pembukaan kongres.

Dia yakin, bahwa pendiri Paguyuban Pasundan, walaupun orang Bugis mengalir darah Sunda, faktanya di rumahnya di Gang Paseban, Salemba, Jakarta kala itu, dikukuhkan Daeng Kanjuruan Adiwinata sebagai penasehat dan Yayat Hidayat sebagai ketua pertama.

’’Jadi jelas sudah persaudaraan dan kolaborasi antara suku Bugis dan Sunda secara histors sangat erat. Sebab itu, tidak berlebihan jika Wakil Presiden Jusuf Kala terpilih menjadi penasehat Paguyuban Pasundan,’’ ungkap dia.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, tema Kongres Paguyuban Pasundan saat ini adalah Katara Ayana Karasa Manfaatna. Itu sangat relevan dengan semangat slogan nasional Ayo Kerja dalam spirit kebersamaan, untuk mengatasi berbagai masalah bangsa. ’’Saya yakin pasang surut pernah (dilewati) Paguyuban Pasundan. Di usiannya lebih dari satu abad menjadikannya semakin matang guyub dan kompak,’’ terang dia.

Ketua Umum Paguyuban Pasundan Didi Turmudzi menyebut, Kongres ke-42 Paguyuban Pasundan diikuti 500 peserta. Masa persidangannya dimulai di Pangandaran, 28–30 Agustus 2015. ’’Kami berkenan Bapak Jusuf Kalla menjadi anggota kehormatan Paguyuban Pasundan,’’ tutur Didi.

Kandidat kuat ketua umum Paguyuban Pasundan untuk kali kedua ini juga menyorot, beda Pendapat antara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli dan JK. Terkait proyek pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 35 ribu megawatt. ’’Mudah-mudahan ke depan tidak terjadi lagi menteri-menteri mengkritik Presiden, menteri menantang Wapres,’’ kata Didi disambut tepuk tangan hadirin. Menurut dia, kritik sebenarnya hal wajar. Tapi, cara menyampaikan kritik harus dengan cara yang baik.

Mira R.G. Wiranatakusumah, figur perempuan Sunda yang hadir pada pembukaan kongres memuji, perjalanan seabad lebih Paguyuban Pasundan. Sebuah perjalanan panjang organisasi yang mendedikasikan hidup untuk kebaikan masyarakat di bidang pendidikan. ’’Tidak mungkin (Paguyuban Pasundan) terus berjalan tanpa sentuhan orang Sunda hebat yang ada di dalamnya,” jelas dia.

Dia menilai, Paguyuban Pasundan berhasil membuktikan peran positif membangun bangsa. Dengan banyaknya tokoh-tokoh dari organisasi itu, berperan dalam berbagai elemen pembangunan. Baik tingkat nasional maupun Jawa Barat. ’’Itu sama artinya Paguyuban Pasundan menjadi bagian dari pembangunan Indonesia,” ungkap dia yang juga Wakil Ketua Bidang Komunikasi DPW Partai Nasdem Jawa Barat ini.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan