JK: Jaga Kebhinekaan Indonesia

[tie_list type=”minus”]Pesan pada Pembukaan Kongres ke 42 Paguyuban Pasundan[/tie_list]

SUMUR BANDUNG – Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka Kongres ke 42 Paguyuban Pasundan di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, kemarin (21/8). Di kesempatan yang sama dia dikukuhkan menjadi anggota kehormatan organisasi masyarakat yang sudah berusia 102 tahun itu.

Pengukuhan ditandai dengan mengenakan jas batik biru Paguyuban Pasundan. Dilakukan oleh Ketua Paguyuban Pasundan Didi Turmudzi. Di hadapan undangan yang hadir, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengingatkan arti penting kebhinekaan untuk membangun kekuatan nasional. ’’(Indonesia) kuat karena kita berbeda-beda,’’ kata dia.

Dirinya ingat sewaktu akan pergi ke Aceh waktu lalu. Ada duta besar Irak yang ingin turut ikut. Saat bertanya alasanya, dubes itu menjawab, ingin menyampaikan kepada masyarakat Aceh jangan menjadi orang Arab. Cukup jadi orang Indonesia.

Sebab, kata JK mengulang jawaban dubes tersebut, di negara yang berbahasa Arab punya bahasa dan kultur sama, namun malah terdiri atas belasan negara. Satu sama lain ada yang saling bertikai. Berbeda dengan Indonesia, yang punya banyak kultur dan bahasa berbeda, namun bersatu.

’’Jadilah bangsa Indonesia yang baik ini, jangan jadi seperti kita (bangsa di kawasan Arab) ini,’’ terang dia menirukan dubes.

Soal Paguyuban Pasundan, JK mengatakan, hubungan antara orang Sunda dan Bugis sangat erat. Sebab, sewaktu era kolonial, banyak pejuang Bugis yang dibuang Belanda ke Jawa Barat. Sedangkan saat Sulawesi Selatan mengalami kekacauan pada masa revolusi kemerdekaan, pasukan Siliwangi yang membantu mengatasinya. ’’Hubungan-hubungan seperti itu yang membuat kita sebagai bangsa yang bersatu,’’ terang dia.

Dia pun mengungkapkan kekagumannya pada Paguyuban Pasundan. Mampu hadir 102 tahun dalam mengembangkan sumber daya manusia di bidang pendidikan.

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan, komitmen awal Paguyuban Pasundan terbentuk 20 Juli 1913 silam, menjadi organisasi yang bermanfaat bagi kehidupan bangsa dan bernegara. Selain itu, ada hal membanggakan dan menandakan betapa eratnya Sunda dan Bugis. Sebagai sebuah fakta bahwa kenyataannya Paguyuban Pasundan didirikan Daeng Kanjuruan Adiwinata, orang asli keturunan Bugis dan Sunda.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan