TCID Mulai Berproduksi

[tie_list type=”minus”]Khusus Lini yang Tidak Terbakar [/tie_list]

Jakarta – PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) belum bisa beroperasi penuh terutama untuk kegiatan produksi deodoran. Pasca musibah kebakaran yang menewaskan enam karyawannya pada Jumat (10/7), pabrik perusahaan yang bergerak di industri kosmetik dan barang kebutuhan harian itu akan beroperasi lagi hari ini.

Corporate Secretary TCID Alia Dewi, mengatakan hasil rapat manajemen memastikan bahwa pabrik akan kembali beroperasi hari ini. Namun hanya untuk di lini produksi yang tidak terdampak oleh peristiwa kebakaran akhir pekan kemarin.

Kebakaran yang melanda pabrik TCID di kawasan industri MM 2100, Bekasi memang terutama terpusat di lini produk deodoran. Amukan api itu, kata Alia, menelan korban 6 karyawannya meninggal dunia dan 52 karyawan luka-luka masih dalam perawatan di beberapa rumah sakit. ”Kawasan yang terbakar belum bisa digunakan kembali. Yang paling terpengaruh memang lini produksi deodoran,” ucapnya kepada Jawa Pos (induk Bandung Ekspres), kemarin.

Di produk deodoran, TCID memproduksi beberapa merek dagang terutama Pixy dan Gatsby. Belum bisa dihitung berapa potensi kerugian secara material dan berapa banyak pengurangan jumlah produksinya itu.

Yang pasti, kata Alia, pabriknya memang belum beroperasi maksimal karena baru dioperasikan sejak tiga bulan lalu setelah pindah dari pabrik lama di kawasan Sunter, Jakarta Utara. Pabrik lama memiliki kapasitas produksi sebanyak 970 juta unit per tahun dan diharapkan di pabrik baru ini secara bertahap bertambah sekitar 60 persen ke kisaran 1,5 miliar unit per tahun. ”Tapi perlu waktu, itu bukan target jangka pendek. Dilakukan secara bertahap sih,” ujarnya.

Presiden Direktur / CEO TCID Muhammad Makmun Arsyad, akhir pekan kemarin menyatakan akibat kebakaran itu seluruh produksi pabrik dihentikan sampai denagn proses evaluasi selesai dilakukan. Kebakaran menyebabkan area produksi aerosol tidak bisa digunakan. ”Asumsi awal, kebakaran dipicu oleh ledakan gas,” kata dia dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (11/07).

Mengenai dampak material dari musibah itu, menurutnya, masih dilakukan penghitungan secara menyeluruh oleh manajemen. Perseroan mengaku bertanggung jawab dan menanggung seluruh biaya penanganan karyawan baik yang meninggal maupun luka-luka akibat kebakaran itu. (gen/rie)

Tinggalkan Balasan