Gerindra-PDIP Mengerucut

[tie_list type=”minus”]Tak Terpengaruh dengan Posisi Pimpinan Pusat[/tie_list]

SOREANG – Selangkah lagi Partai Gerindra Kabupaten Bandung akan berkoalisi dengan PDI Perjuangan (PDIP), dalam Pilkada Kabupaten Bandung 2015. Peta politik itu berbeda dengan yang terjadi di tingkat pusat, saat keduanya menjadi lawan kuat pada Pilpres lalu.

Namun demikian, hal tersebut tidak mempengaruhi proses koalisi kedua partai tersebut. ’’Berbeda dengan induk partai masing-masing di tingkat pusat yang berseberangan melalui Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP), kedua partai ini tinggal menuangkan kesepakatannya secara hitam di atas putih. Kita mengakui dengan semua partai kita sudah berkomunikasi, tetapi dengan PDIP memang sudah mengerucut. Dan koalisi itu bisa terjadi,’’ kata Ketua DPC Gerindra Kabupaten Bandun Yayat Hidayat, saat ditemui wartawan baru-baru ini.

Majunya Dadang M Naser dan Gun Gun Gunawan dalam Pilkada 2015 melalui jalur independen, memang cukup mengejutkan bagi Partai Demokrat dan PDIP. Meski begitu, keduanya mengaku siap membuat kejutan untuk bertarung dengan Dadang sebagai calon petahana yang sejatinya merupakan kader Partai Golkar tersebut.

Dia menjelaskan, peta politik Kabupaten Bandung memang cukup pelik. ’’Kita tunggu saja apa yang berkembang dalam pencalonan ini, karena selama ini kami masih melakukan lobi-lobi politik juga,’’ tuturnya.

Sementara itu, Kader Gerindra lainnya H Aep Saepulloh mengaku soal pencalonan bupati atau wakil bupati masih belum juga dibicarakan. Yang menjadi permasalahannya adalah DPP belum memberikan sinyal siapa yang bakal direkomendasi utnuk pencalonan Pilkada. ’’Pokoknya tunggu saja nanti, Bandung Ekspres juga akan dikabari kok. Kami masih melakukan rapat dengan DPC dan para ketua PAC. Kalau sudah turun rekomendasi itu pasti akan diekspose,’’ terang Aep.

Partai Demokrat sebelumnya sudah menjalin komunikasi dengan Partai Gerindra. Namun demikian, Demokrat mempertimbangkan matang-matang pencalonan petahana di Pilkada kali ini. Awalnya Demokrat mendukung penuh Dadang M Naser, namun tiba-tiba Dadang Naser mencalonkan diri di jalur perseorangan.

Hal diungkapakan Herlas, pengurus DPD Demokrat Jawa Barat. ’’Majunya kembali Dadang M Naser sebagai calon bupati ini sempat menimbulkan perbedaan di tubuh Partai Demokrat. Perdebatan itu akhirnya mengerucut pada pengusungan calon lain. Dalam perjalanan sebuah partai politik, belum pernah mendukung calon yang maju dari jalur independen,’’ tandasnya. (gun/far)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan