Bakal Calon Kena Tendang

[tie_list type=”minus”]Faktor Like-Dislike Bikin Blunder[/tie_list]

SOREANG – Nama-nama pejabat di lingkungan Pemkab Bandung mulai terdengar akan mencalonkan diri jadi bupati atau wakil bupati. Namun, jika berkaca pada Pilkada yang lalu, para pejabat tersebut akan bernasuk kurang baik.

Pada 2008 lalu, nama Jamu Kertabudi yang dikabarkan akan mencalonkan diri sebagai bupati dalam Pilkada 2010, langsung menjadi staf ahli. ’’Kita tahu kan dulu jabatan Jamu Kertabudi sebagai Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Karena terdengar mau nyalon, dia pun digeser jadi staf ahli,’’ kata ketua LSM Gampang Dadan Wardhana kepada Soreang Ekspres (Grup Bandung Ekspres) kemarin (10/7).

Ada juga pejabat lainnya Tatang Rustandar Wiraatmadja. Mantan Kepala Bapeda itu mencalonkan diri di jalur independen. ’’Tak lama kemudian digeser juga kan jadi staf ahli. Sama halnya dengan Agus Firman, tak lama kemudian digeser jadi staf ahli usai menduduki jabatan Kadisdikbud,’’ terangnya.

Dia menjelaskan, staf ahli bupati Agus Firman dikabarkan menjadi salah satu pejabat eselon dua yang masih kurang beruntung. Ketua PGRI Ini dicopot jabatannya dan kini menjadi staf ahli bupati. Meskipun tujuannya untuk mendampingi incumbent, namun tetap akan terimbas.

Bakal calon bupati dari PDI Perjuangan Agung Suryatriana mengatakan, dicopotnya Kadisdikbud Agus Firman bisa jadi blunder bagi pencalonan bupati Dadang Naser. ’’Dengan dicopotnya Agus Firman bisa jadi blunder bagi bupati Bandung. Kita lihat saja nanti,’’ ujar Agung.

Agung mengatakan, Agus Firman yang kini menempati posisi staf ahli bupati akan berpelungan memberikan kontribusi suara dalam pilkada nanti. Dengan begitu katanya, jabatan Agus Firman sebaiknya dipertahakan menjadi Kadisdikbud karena dia juga ketua PGRI.

Tanggapan serupa juga diungapkan Ogi SOS S Sn, tokoh Nagreg yang sempat mengawal Agus Firman saat dikabarkan akan maju bakal wakil bupati. ’’Aneh juga memang, padahal sebelumnya dipertimbangkan karena Agus Firman itu kan ketua PGRI yang bisa nemberikan kontribusi suara. Karena itulah sebaiknya apapun yang berkembang di lapangan terkait isu dan politik di Kabupaten Bandung jelang Pilkda, diperhitungkan matang-matang,’’tuturnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan