BPR LPM Fokus Garap Kredit Konsumtif

BANDUNG – Bank Perkreditan Rakyat Lexi pratama Mandiri (BPR LPM) sedikit menahan pembiayaan untuk segmen usaha mikro kecil menengah (UMKM). Pasalnya, situasi perekonomian Indonesia yang tidak stabil membawa dampak buruk bagi pekembangan UMKM di tanah air.

Direktur Utama BPR LPM Ade Suhud Riyadi mengatakan, saat ini BPR LPM memfokuskan pembiayaan untuk konsumtif. Seperti dana pendidikan, umroh dan lainnya. Namun demikian, kata Ade, tidak penyaluran kredit kepada UMKM tetap berjalan dengan berbagai pertimbangan.

”Saat ini kan sedang mengalami perlambatan ekonomi secara nasional. Di mana sektor UMKM ini terkena imbasnya. Untuk itu, kami memilih berhati-hati dalam menyalurkan kredit untuk modal kerja. Saat ini memang lebih ke pembiayaan konsumtif bagi yang berpenghasilan tetap seperti PNS,” jelas Ade kepada Bandung Ekspres di Hotel De Rain Bandung, Jalan Lengkong Kecil, belum lama ini.

Ade menambahkan, strategi ini diambil untuk menekan rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) yang masih tinggi, yakni mencapai 16 persen. Menurut dia, setelah NPL berhasil diperkecil, pihaknya akan gencar menyasar UMKM yang berpotensi.

Lebih lanjut dia mengatakan, kinerja BPR LPM hingga selama semester pertama 2015 belum begitu memuaskan. Diakui olehnya, ada beberapa ganjalan dan hambatan yang mesti dilalui.

”Kami tetap optimistis jika waktu enam bulan ke depan sampai akhir tahun ini bisa meningkatkan kinerja, ” ujar Ade.

Dia menuturkan, total penyaluran kredit hingga Juni 2015 mencapai Rp 10,4 miliar. Di mana, rata-rata penyaluran kredit Rp 500 juta per bulan. Pihaknya juga mencatat funding sekitar Rp 500 juta per bulan. Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) sekitar Rp 10 miliar, di mana Rp 8 miliar Deposito dan Rp 2 miliar tabungan.

”Aset kita yang sekitar Rp 13 miliar, mengalami penurunan dari Rp 16 miliar tahun lalu,” ujar Ade.

Sementara itu, Komisaris Utama BPR LPM Evi Natalia turut membenarkan Ade, bahwa saat ini pihaknya ingin mengembangkan pembiayaan konsumtif.

”Saya akan coba membuat terobosan baru soal pembiayaan Umroh. Biasanya kan kalau mau umroh, orang nabung dulu di bank setelah mencukupi baru berangkat. Program kita nanti, berangkatkan dulu orang untuk unroh, nanti tinggal bayar cicilan,” terang Evi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan