Elpiji Tak Naik hingga 2016

[tie_list type=”minus”]Soal Harga, DPR Minta Dilibatkan[/tie_list]

JAKARTA – Kenaikan harga elpiji 12 kilogram kini tidak boleh dilakukan sendiri oleh PT Pertamina maupun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Dalam pembahasan RAPBN 2016 dengan Komisi VII DPR Rabu (24/6), muncul permintaan agar parlemen dilibatkan dalam penentuan naiknya harga elpiji. Kementerian pun memastikan tidak akan banyak penyesuaian harga.

Dirjen Migas Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja mengatakan, pemerintah sudah melakukan berbagai kajian dan simulasi hitungan. Hasilnya, sangat mungkin harga gas dalam tabung untuk rumah tangga itu tidak akan naik sepanjang 2016. ”Kalau ada kenaikan, datar. Nggak signifikan,” ujarnya.

Selain itu, agar impor tidak terlalu menguras kas perseroan, dia meminta Pertamina melaksanakan pembelian langsung. Tidak lewat trader atau pihak lain supaya mendapatkan harga yang terbaik. Diskon yang cukup besar dari pembelian langsung disebutnya bisa menekan kenaikan harga elpiji. ”Jadi, prediksi tahun depan tidak naik. Tahun ini juga tidak naik lagi,” imbuhnya.

Seperti diketahui, BUMN energi itu sempat menaikkan harga elpiji 12 kg pada April lalu. Kenaikan tersebut membuat harga elpiji 12 kg di Jakarta naik dari Rp 134.700 menjadi Rp 141 ribu.

Dia optimistis tidak ada lagi kenaikan karena ada efisiensi dari Pertamina. Selain itu, prediksi harga gas dunia dari Saudi Aramco tidak berubah. Ke depan harga gas dunia juga diperkirakan tidak bergeser jauh dari USD 480 per metrik ton (mt). ”Asumsi badan anggaran (banggar), per USD 1 adalah Rp 13.000-Rp 13.400,” terangnya.

Bagaimana dengan elpiji 3 kilogram? Dia menyebut sama dengan produk 12 kilogram. Diperkirakan, tidak ada perubahan sehingga harga jual masih mengacu pada harga eceran tertinggi (HET) yang ditentukan setiap pemda.

Sementara itu, dalam rapat tersebut, disepakati kuota elpiji 3 kilogram naik menjadi 6,5 juta-6,65 juta mt. Parlemen menyetujui kenaikan kuota elpiji melon dan menekan pemerintah untuk menggunakan sistem distribusi yang lebih baik. ”Pakai sistem tertutup supaya distribusi tepat sasaran,” kata Wakil Ketua Komisi VII Tamsil Linrung.

Selain itu, soal penetapan harga elpiji 12 kilogram, pemerintah diharapkan lebih komunikatif. Sebelum ada penyesuaian harga, diharapkan ada pertemuan terlebih dahulu dengan komisi VII. (dim/c10/agm/rie)

Tinggalkan Balasan