[tie_list type=”minus”]Marquez Akan Buktikan Belum Habis[/tie_list]
ASSEN – GP Assen Sabtu (27/6) nanti akan menjadi pembuktian sekali lagi bahwa Repsol Honda belum ’’habis”. Mengejar defisit 69 poin dari pemuncak klasemen Valentino Rossi sudah terlalu sulit bagi Marc Maruqez. Namun untuk kembali bertarung di depan setidaknya bakal memberi peringatan kepada Yamaha bahwa mereka tidak bersaing sendirian.
Kemenangan total 13 race musim lalu adalah capaian fantastis sang juara bertahan. Menutup persaingan perebutan gelar ketika balapan masih menyisakan tiga seri menjadi bukti ketangguhan Marquez.
Delapan bulan kemudian, ceritanya bisa berubah 180 derajat. Hanya menang sekali dari tujuh seri berlalu, rider 22 tahun itu malah disibukkan dengan tiga kali kecelakaan yang membuatnya kehilangan banyak poin. Dibandingkan tahun lalu, Marquez sudah kehilangan 101 poin sejauh ini.
Secara umum, RC213 V menjadi kambing hitam atas terjun bebasnya performa Honda tahun ini. Tak cuma Marquez, jatuhnya Cal Crutchlow, Scott Redding, dan Dani Pedrosa juga akibat masalah pada bagian belakang motor yang terlalu berat. Hingga mudah sekali bertingkah ketika melibas tikungan.
Berganti-ganti sasis dan lengan ayun sudah dijajal tapil hasilnya nihil. Masih teringat jelas ketika Crutchlow terlempar dari motornya saat baru menikung di belokan pertama di lap pembuka.
Pertanyaannya, bagaimana mungkin supremasi RC213 V bisa dikalahkan Yamaha dan Ducati dalam waktu sesingkat itu? Jawabannya pasti mustahil. Sebenarnya senjata Honda itu bahkan lebih cepat dari dari tahun lalu. Tapi semakin sulit dikontrol karena meningkatnya horsepower dikombinasi dengan terlalu agresifnya engine brake pada mesin generasi baru.
Sebenarnya, performa RC213 V secara perlahan tapi pasti sudah menurun sejak dua musim sebelum tahun ini. Berterima kasihlah kepada supremasi dan kecemerlangan Marc Marquez yang bisa menutupi itu semua.
Seperti dilaporkan Motto Matters, penurunan tersebut tampak benderang ketika menilik performa dua rider tim satelit Honda pada 2013 dan 2014. Mereka adalah Alvaro Bautista (Gressini) dan Stefan Bradl (LCR) yang menunggang motor sama.
Selama dua musim tersebut keduanya membalap untuk tim yang sama. Bautista melakoni musim ke 3-4 nya di MotoGP, sedangkan Bradl tahun ke 2-3 nya.