Pasokan Gas dan BBM KBB Aman

[tie_list type=”minus”] Selama Ramadan dan Jelang Lebaran[/tie_list]

NGAMPRAH – Pasokan gas elpiji berukuran 3 kg dan 12 kg serta pasokan bahan bakar minyak (BBM) di wilayah Kabupaten Bandung Barat dipastikan aman. Hal ini berdasarkan laporan dari Hiswana Migas dan juga PT Pertamina saat melakukan ekspose kepada Pemkab Bandung Barat belum lama ini. Hal tersebut diungkapkan Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Setda KBB Eriska Hendrayana kepada wartawan saat dijumpai di ruang kerjanya kemarin (23/6).

Menurutnya, pasokan gas dan juga BBM merupakan kebutuhan masyarakat yang harus tetap aman terutama ketika akan memasuki mudik lebaran. Maka dari itu, sebelum memasuki bulan suci Ramadan, pihaknya sudah jauh-jauh hari mempersiapkan kebutuhan pasokan gas dan BBM agar tidak kekurangan melalui rapat koordinasi dengan lintas sektoral. ”Pasokan (gas dan BBM) akan tetap aman selama Ramadan hingga lebaran,” ungkapnya.

Bahkan, lanjut dia, berdasarkan laporan dari Hiswana Migas untuk pasokan gas 3 kg dan 12 kg akan ditambah jika kebutuhan di Kabupaten Bandung Barat meningkat. ”Kalau untuk jumlah tambahan gas di bulan Ramadan kebetulan datanya ada di dinas terkait (Indag). Namun, kita pastikan bila permintaan tinggi kita akan diberikan tambahan pasokan lagi,” ujarnya.

Sementara untuk BBM, kata dia, selain pasokan aman, jam operasi SPBU diberlakukan buka selama 24 jam. Hal ini dilakukan guna memberikan layanan kepada masyarakat selama ramadhan jauh lebih maksimal. Buka selama 24 jam ini berlaku mulai dari 14 Juni-17 Juli. ”Di Bandung Barat seluruhnya ada 19 SPBU. Biasanya di hari-hari normal ada yang 24 jam dan tidak. Untuk ramadhan jam operasi semuanya 24 jam,” terangnya.

Selain fokus terhadap pasokan gas dan BBM, pihaknya juga terus melakukan monitoring terkait stok kebutuhan bahan pokok di pasar. Berdasarkan pantauan di lapangan, saat ini stok barang masih aman. Bahkan, terkait kenaikan harga juga tidak ada yang signifikan. ”Stoknya masih aman dan untuk harga juga terbilang wajar. Mungkin sudah menjadi tradisi kalau memasuki Ramadan harga ada saja yang naik,” ungkapnya.

Sementara itu, salah seorang warga Padalarang, Miniati Sumarni, 39, menginginkan agar harga-harga sembako tetap aman agar kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi. ”Bagi masyarakat yang terpenting stok barang aman dengan harga yang tidak mahal,” harapnya.

Tinggalkan Balasan