Promdeg Agar Makin Kompetitif

[tie_list type=”minus”]Kemenpora Akan Lakukan Perubahan Strategi[/tie_list]

DITUDING sebagai biang kegagalan Indonesia di ajang SEA Games XXVIII/2015 Singapur lalu, pihak Kemenpora akan melakukan beberapa perubahan strategi. Tak hanya atlet yang jadi sasaran promosi-degradasi (promdeg), tapi juga cabang olahraga (cabor).

Langkah itu diambil agar Pengurus Besar (PB) maupun Pengurus Pusat (PP) melakukan koreksi kedalam organisasinya. Beberapa hal yang akan dijadikan parameter promdeg cabor adalah prestasi para atlet muda dan hasil di single even cabor.

Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Djoko Pekik Irianto kemarin (22/6) mengatakan harus ada reward dan punishment bagi cabor. Sehingga atmosfer kompetisi antarcabor terbangun kuat.

”Kalau bentuk punishment jelas. Sedang untuk reward buat cabor yang berpretasi mungkin akan kita tambah kuota atletnya untuk multieven yang akan diikuti. Bisa SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade,” ucap Djoko.

Dari hasil evaluasi dengan Satlak Prima kemarin, profesor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu mengkategorikan tiga tingkat pencapaian cabor di SEA Games XXVIII/2015 lalu. Yakni sukses, berhasil, dan gagal.

Djoko kemudian membuat persentase ketiga hasil itu. Dan cabor sukses hanya di angka 5,9 persen. Cabor berhasil 26,5 persen. Sedang cabor gagal ada di angka 58,8 persen.

”Cabor sukses ini adalah mereka yang capaiannya di atas 100 persen dari target. Cabor berhasil adalah mereka yang sesuai target atau mencapai 75 persen dari target. Kategori gagal adalah mereka yang hasilnya 50 persen dari target dan tak dapat sama sekali,” beber Djoko.

Dengan rendahnya capaian cabor pada SEA Games Singapura ini, Djoko pun melihat untuk dua tahun mendatang di SEA Games XIX/2017 Malaysia peta persaingan akan lebih ketat. Apalagi Malaysia dan Vietnam, tumbuh menjadi kekuatan yang tak bisa disepelekan selain Thailand.

Di sisi lain, Kasatlak Prima Suwarno belum mau berbicara banyak mengenai persiapan SEA Games XIX/2017 Malaysia. Warno, sapaan Suwarno, memilih untuk menuntaskan program evaluasi kemerosotan prestasi Indonesia.

”Promdeg cabor pelatnas memang perlu. Tapi yang akan juga diingatkan adalah pembuatan strata yang jelas dari cabor itu. Siapa yang ada di posisi teratas, siapa yang di bawah,” tutur mantan Pangdam V/Brawijaya itu. (jpn/mio)|

Tinggalkan Balasan