’’Polisi harus usut tuntas pelakukanya. Kami selaku advokat akan kawal kasus ini,’’ ujar Agustinus Nahak selaku ketua HAMI Bali.
Pantauan koran ini di lokasi, terdapat puluhan orang yang memadati halaman ruang jenazah RS Sanglah saat itu. Beberapa orang juga mengikut sertakan anaknya untuk medoakan Angeline. Salah seorang masyarakat umum yakni Sally berharap tidak ada lagi kekerasan terhadap anak dari psikis maupun fisik. ’’Semoga tidak ada lagi Angeline yang lainnya menjadi korban, dan ini merupakan terakhir kalinya,’’ harap perempuan yang memiliki anak perempuan seusia ANG ini.
Sedangkan kalangan DPRD Bali, mendesak agar Peraturan daerah (Perda) tentang Perlindungan Anak segera diterapkan. Menurut Anggota Komisi IV DPRD Bali Utami Dwi Suryadi, kasus Angeline harus mampu menjadi pelajaran bagi semua pihak. Bukan hanya masyarakat, namun juga pemerintah dan legislatif.
’’Memang secara legal formal dalam proses adopsi anak, kami menilai sudah cukup bagus. Hanya saja, dalam praktiknya belum optimal,’’ tegas politikus Partai Demokrat tersebut.
Dalam kasus Angeline, Utami menilai banyak faktor yang harus dievaluasi. Selain kepedulian lingkungan, kesadaran hukum juga harus dimiliki dan dipahami oleh setiap orang, agar kasus serupa tidak terulang. ’’Memang untuk kasus Angeline banyak terlambat. Namun, ke depan kasus ini tentu tidak boleh terjadi,’’ harapnya.
Sementara itu, penetapan tersangka Margriet, sebagai kasus penelantaran anak ternyata mengundang kekecewaan beberapa pihak. Seperti yang diungkapkan oleh pendamping Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar Siti Sapura. ’’Seharusnya penelantaran anak dijadikan juncto saja. Kasus ini jelas-jelas konspirasi kejahatan kelas tinggi. Sebelum dibunuh, korban mengalami penyiksaan psikis,’’ ucap wanita yang biasa disapa Ipung tersebut.
Lebih lanjut Ipung mengatakan, bahwa sangkaan yang seyogyanya dikenakan kepada Margreith adalah pembunuhan berencana. Menurutnya otak pembunuhan Angeline adalah Margareith. Yang harus diungkap dalam kasus ini adalah otak utama pembunuhan. Apa yang dilakukan Margareith sejak awal hilangnya Angeline hingga mayat korban ditemukan dikuburkan di rumahnya sendiri jelas menunjukkan, bahwa ada hal besar yang disembunyikannya. Jangan lupa dua orang menteri yang berkunjung ke Jalan Sedap Malam No. 26 tidak diterimanya dengan baik.