Butuh 500 Kapal Baru

[tie_list type=”minus”]Semua Komponen Berasal dari Dalam Negeri[/tie_list]

SURABAYA – PT PAL Indonesia (Persero), bakal menyusun standardisasi pembangunan kapal untuk kebutuhan program tol laut dan poros maritim. Diproyeksikan, kebutuhan kapal untuk menunjang program tersebut sekitar 500 kapal dalam jangka waktu lima tahun mendatang.

Kepala Staf Kepresidenan RI Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan menyatakan, anggaran yang disiapkan untuk memenuhi kebutuhan sekitar 500 kapal sebesar Rp 20 triliun. Dana tersebut sudah diajukan ke Kementerian Keuangan. Saat ini usulan anggaran itu menunggu persetujuan presiden. ’’Mudah-mudahan pekan depan sudah disetujui,’’ ujar Luhut di sela kunjungan ke PT PAL Kamis (28/5).

Menurut dia, kebutuhan yang besar itu harus diikuti dengan kesiapan industri galangan kapal dalam negeri, termasuk industri penunjang. Dia ingin agar potensi yang besar tersebut bisa sepenuhnya diambil alih oleh industri dalam negeri. Sebab, sekarang tidak semua komponen kapal diproduksi di dalam negeri, melainkan impor dari berbagai negara seperti mesin dan alat navigasi. ’’Kami ingin semua dikerjakan di dalam negeri. Secara bertahap, bagaimana caranya agar komponen yang impor tersebut bisa diproduksi di dalam negeri,’’ jelasnya.

Menurut dia, multiplier effect dari proyek tersebut sangat besar. Misalnya, dari sisi tenaga kerja yang bisa menyerap ribuan orang. Ditambah, perusahaan pembuat kapal nasional memiliki brand sebagai world class. ’’Ini juga dalam rangka keinginan pemerintah membangun infrastruktur maritim tol laut untuk menjadi poros maritim dunia, khususnya di Asia Pasifik, cepat terlaksana,’’ ujar Luhut.

Dalam pelaksanaannya nanti, pemerintah menunjuk PT PAL yang menjadi komando. Penunjukan tersebut tidak terlepas dari fasilitas galangan kapal milik BUMN itu. Dikatakan, sebagian dari proyek tersebut dibangun di galangan kapal PT PAL.Lalu, sisanya tersebar ke sejumlah galangan kapal nasional dan subkontraktor yang bergerak di bidang perkapalan.

Dirut PT PAL Indonesia (Persero) M. Firmasyah Arifin menambahkan, pihaknya akan membuat strandardisasi karena proyek tersebut melibatkan seluruh galangan kapal Indonesia. Saat ini pihaknya masih menyusun standardisasi tersebut. ’’Selain mempunyai kemampuan produksi, kami mempunyai kemampuan desain dan product management,’’ tandasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan