PANGALENGAN – Hasil pencarian korban tertimbun longsor hari ke-7 kemarin (11/5) tidak membuahkan hasil. Ini artinya, tiga warga Kampung Cibitung, Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan tidak ditemukan. Padahal, tujuh alat berat sudah digunakan. Juga melibatkan ratusan personel tim gabungan evakuasi dan satu anjing pelacak dari Polda Jabar, serta dua anjing pelacak dari Mabes Polri.
longsor pangalengan
Kepala Basarnas Jawa Barat Anggit M Satoto mengatakan, pihaknya mendapat satu alat berat kemarin. Titik pencarian fokus di Sektor D, sekitar wilayah perbukitan. ’’Itu titik diduga Usep Setiawan (salah satu korban hilang) yang sedang mencari rumput, tertimbun di wilayah perbukitan, kata Anggit kepada wartawan.
’’Sektor D dari kemarin (Sabtu) digali 10×10 meter dan diperpanjang 5×10 meter. Hari ini (kemarin) kembali diperlebar 10×10 meter x 2 kali sesuai info tambahan dari keluarga korban,” ujarnya.
Anggit juga menjelaskan, saat ini sektor A sudah dianggap bersih dan peralatan berat turun ke lembah di bawah sektor A dan berjajar dengan sektor C. Kemudian, peralatan berat menyisir sektor D. Sektor B dan C tetap fokus di kolam pemancing dan kawasan hutan pinus. ’’Informasi berubah-ubah, sehingga pencarian tidak fokus,’’ jelasnya.
Di lahan seluas 14 hektare dengan kedalaman variatif di atas satu meter itu, tidak ada tanda berupa bau menyengat ataupun lalat di titik dugaan korban berada. Anggit juga menjelaskan, bahwa lokasi longsor Cibitung ini masih rawan. Ancaman longsor susulan kian jelas.
Selain itu, kondisi tebing dan mahkota longsor sisi utara terus mengalami penurunan 10 cm dan melebar 10 cm setiap harinya. Kondisi ini dipantau oleh safety officer gabungan dari Wanadri, Basarnas, Polisi Hutan, Polri, TNI dan relawan. (yul/tam)