Modal Singkirkan Real

[tie_list type=”minus”]Sampdoria vs Juventus [/tie_list]

GENOA – Luigi Ferraris benar-benar menjadi titik finis Juventus dalam perburuan trofi scudetto Serie A musim ini. Hanya membutuhkan satu angka untuk merayakan pestanya, tuan rumah Sampdoria mampu mereka tumbangkan dengan gol semata wayang Arturo Vidal pada 35 menit babak pertama.

Scudetto yang ke-31 kali ini menjadi bekal penting Si Nyonya Tua untuk menjamu Real Madrid, dalam leg pertama semifinal Liga Champions di Juventus Stadium, Turin, pada tengah pekan nanti (6/5). Laga itu jadi step pertama Juventus untuk mengejar mahkota juara ajang bergengsi antar klub Eropa itu.

Tiga angka di kandang lawan ini memutus rekor negatif Gianluigi Buffon dkk dalam laga tandangnya. Sebab, dalam dua pertandingan tandang sebelumnya, skuat asuhan Massumiliano Allegri ini selalu menelan kekalahan, dimulai dari Parma 0-1 (11/4) dan Torino 1-2 (26/4).

Bukan hanya di Luigi Ferraris, demi meneruskan treble winners dari Liga Champions dan Coppa Italia yang tersisa setelah scudetto kali ini, untuk dua leg di semifinal pun menjadi bidikan berikutnya. Tiga angka di Juventus Stadium dan Santiago Bernabeu (kandang Real) masuk dalam target.

’’Tidak ada kata lelah untuk mengejar kemenangan, karena akan lebih memuaskan jika bisa mendapatkan banyak gelar. Anggap saja melawan Real nanti kesempatan terakhir kami untuk memenangi trofi, sehingga setelah dua leg tidak ada yang perlu disesali,’’ ujar Buffon, seperti yang dikutip dari AFP.

Selain dari sisi perbaikan performa di luar kandangnya, ada hal lain yang bisa dipetik dari pesta di Genoa ini. Yaitu dari efektivitas serangan ke gawang lawan. Dibandingkan dari dua laga tandang sebelumnya, jumlah tendangan yang dilancarkan Carlos Tevez dkk cenderung lebih sedikit.

Juventus hanya melakukan 11 shots, dengan empat di antaranya on goal, sudah mampu menelurkan sebiji gol. Itu jauh lebih baik ketika Juventus menyia-nyiakan 15 kali shots-nya ke gawang Torino, dan hanya berhasil menyarangkan sebiji gol dalam laga derby Turin itu.

Modal peningkatan performa itu yang diharapkan kembali meledak di depan gawang Iker Casillas. Allegri mengaris bawahi emosional anak asuhnya yang masih on fire harus lebih digenjot lagi. ’’Scudetto bukan akhir dari musim ini, masih ada Liga Champions dan gelar kesepuluh Coppa Italia. Champions-lah yang jadi impian terbesar kami,’’ tutur mantan pelatih Milan ini kepada Mediaset.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan