Ketua FAGI Kota Bandung Iwan Hermawan menjelaskan, tingkat ketercapaian lulusan SMA di Jawa Barat masuk kategori terendah. Sebab, beban biaya masyarakat sangat tinggi untuk SMA /SMK. Oleh karena itu, mereka menuntut janji gubernur Jabar untuk menggratiskan sekolah. ’’Kalau digratiskan, ini akan menambah partisipasi masuk ke SMA/SMK,’’ jelas dia berkoar-koar.
Orasi yang disampaikan, intinya menyuarakan mengenai realisasi biaya pendidikan yang seharusnya digratiskan. Kemudian mengenai upah layak bagi para guru honorer yang masih di bawah standar. Ada pula beberapa poin lain. Seperti, pendidikan hanya dijadikan alat untuk janji politik, pungutan liar, tingkat kesejahteraan tenaga pendidik, dan fasilitas pendidikan.
Menurut dia, berdasarkan poin-poin di atas, maka pemerintah tidak layak melaksanakan Ujian Nasional (Unas). Mereka juga menyoroti kebocoran jawaban Unas di 11 tahun penyelenggaraannya. ’’Ini karena faktor guru yang kualitasnya rendah. Sekitar 100 ribu kelas runtuh secara nasional. Karena banyak ruang kelas yang runtuh maka askes informasi belum masuk, maka dari itu pemerintah tidak layak melaksanakan Unas,’’ kata dia.
Lebih lanjut, Iwan menjelaskan, mengenai adanya janji politik yang belum direalisasikan oleh para petinggi negara. Dia menekankan, para pemerintah agar lebih peduli terhadap kepentingan pendidikan yang ada di Jabar.
’’Gubernur harus menggratiskan sekolah biar angka partisipasi masuk SMA tinggi, karena selama ini rendah,’’ ungkap dia. (mia/dim/fie/tam)
Kemendikbud Pasif
- Baca artikel Jabarekspres.com lainnya di Google News