Korban Terakhir Diangkat, Evakuasi Ditutup

Wagub Jabar Sambangi Lokasi Longsor Cimerak

CIREUNGAS – Satu korban tertimbun tanah longsor di Kampung Cimerak, Desa Tegal Panjang Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi, atas nama Ahmad Deni, 40, yang sehari sebelumnya sudah ditemukan akhirnya bisa dievakuasi sekitar pukul 12.00, kemarin (30/3). Dengan begitu, maka seluruh korban tertimbun tanah longsor yang berjumlah 12 orang, sudah dievakuasi tim SAR gabungan.

LONGSOR Sukabumi
Cianjur Ekspres
GOTONG ROYONG: Petugas bersama warga berhasil mengevakuasi korban terakhir longsor yang ditemukan di reruntuhan

Dari pantauan, evakuasi korban pada hari kedua dimulai pukul 07.30. Tim gabungan memokuskan evakuasi jasad Deni, yang ditemukan tak jauh dari posisi penemuan sepeda motor Honda Revo bernomor polisi F 4741 SP.

Selain mengevakuasi jasad korban, sekitar pukul 10.00, tim SAR menemukan satu buah handphone. Upaya membongkar timbunan tanah menggunakan alat berat jenis backhoe. Sekitar pukul 12.00, jasad korban akhirnya berhasil dievakuasi. Posisi korban tergencet lemari.

Personel tim gabungan menemukan sebuah dompet berwarna cokelat dari saku celana jasad korban. Di dalamnya terdapat kartu tanda penduduk (KTP) atas nama Ahmad Deni dan selembar uang Rp 100.000.

Dandim 0607 Sukabumi Letkol Arm Saripudin mengatakan, dengan dievakuasinya satu lagi jasad korban tertimbun longsor, maka proses pencarian dihentikan. Jumlah korban yang sudah ditemukan dan teridentifikasi sebanyak 12 orang.

’’Atas dasar laporan dan data dari pihak keluarga, jumlah korban tertimbun sebanyak 12 orang. Sebanyak delapan orang merupakan warga setempat dan empat orang merupakan tamu. Tadi siang satu jasad korban dievakuasi atas nama Deni. Ini merupakan korban terakhir. Proses pencarian kami hentikan,’’ kata Saripudin di lokasi kejadian, kemarin.

Saripudin tak memungkiri upaya evakuasi jasad Deni mengalami kesulitan. Alat berat kesulitan turun ke lokasi ditemukannya jasad korban. ’’Backhoe sulit turun ke bawah karena timbunan tanah cukup tebal. Saat mengevakuasi jasad korban pun sempat kesulitan, karena tertutupi tanah dan puing-puing kayu yang kemungkinan berasal dari atap rumah,’’ tuturnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Adjo Sarjono menambahkan, pascalongsor di Kampung Cimerak harus mulai dipikirkan nasib para pengungsi. Namun, Adjo masih menunggu hasil rekomendasi dari Badan Geologi mengenai kelayakan status permukiman warga. ’’Kita lihat dulu hasil penelitian (dari Badan Geologi) mengenai status tanah di permukiman Kampung Cimerak,’’ ujar Adjo.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan