Lahan PDAM Dijaga Polisi

Disinggung jika lahan parkir itu akan merusak penghijauan, Pian mengaku menyerahkan persoalan itu kepada pihak penyewa dan Pemda Bandung Barat yang mengeluarkan izin. ”Terkait bakal merusak pohon dan lahan hijau, kita serahkan kepada pihak Pemda Bandung Barat. Tentu dengan rencana pembuatan lahan parkir sebelumnya sudah melalui proses perizinan dan pengkajian,” bebernya.

Dirut menyatakan, pihaknya juga telah mengingatkan pihak investor untuk selalu mengikuti aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. ”Artinya mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh. Jangan sampai menyalahi aturan yang sudah ditetapkan pemerintah,” bebernya.

Lebih jauh Dirut menjelaskan, pihaknya juga mendukung dengan adanya lahan parkir bisa menambah keramaian lokasi wisata Maribaya. Tujuannya, agar roda perekonomian di sekitar objek wisata itu bisa berjalan dengan baik. ”Kita mendukung lokasi wisata di Bandung Barat menjadi ramai. Makanya kita berikan sewa lahan jika itu untuk keramaian wisata di KBB,”paparnya.

Dirut juga membenarkan jika saat ini di pintu masuk lahan milik PDAM Tirtawening dijaga aparat kepolisian. Alasannya, untuk menjaga objek vital. ”Bukannya untuk menakut-nakuti. Tapi kan PDAM itu objek vital yang harus dijaga,” pungkasnya.

Sebelumnya, berdasarkan pantauan, lahan milik PDAM Tirtawening tersebut saat ini lokasinya sudah ditutup dengan pagar. Bahkan, di area lokasi juga sudah ada penjagaan. Informasi yang dihimpun, lahan yang akan dijadikan area parkir tersebut memiliki luas sekitar 1,1 hektar. Ironisnya, lahan yang merupakan resapan air dan sebagai lahan lintasan pipanisasi milik PDAM Tirtawening malah dijadikan area parkir.

Berdasarakan pengakuan warga sekitar, lahan yang akan dijadikan area parkir wisata Maribaya ini awalnya dikelola serta dimanfaatkan sebagai lahan hijau oleh Arifin warga sekitar. Lahan yang menjadi garapan sehari-hari Arifin ini, dalam perjalanannya memang akan dimanfaatkan oleh PDAM Tirtawening sebagai pemilik lahan, sehingga Arifin bersama warga lainnya tidak melanjutkan penggarapan lahan tersebut.

”Dulu memang digarap sama Pak Arifin. Tanahnya memang milik PDAM dari dulu juga. Cuma warga di sini memiliki inisiatif untuk memanfaatkan lahan hijau ini. Tapi, tidak tahu sekarang tiba-tiba saya juga di suruh pihak PDAM untuk memagar (menutup) di bagian depan. Informasinya memang lahan ini akan dibuat area parkir wisata Maribaya,” ujar warga sekitar yang enggan disebutkan namanya. (drx/asp)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan