Unggul Second Time

SMAN 3 Cimahi Berjuang Keras Memenangkan Pertandingan

BANDUNG – Pertandingan SMAN 3 Cimahi kontra SMAN 20 Bandung menjadi laga paling sengit di hari kedua gelaran Honda Develompental Basketball League (DBL) West Java Series East Region 2015, di GOR Pajajaran, Kota Bandung, kemarin, (13/2). Kendati SMAN 3 Cimahi berhasil memenangkan pertandingan, namun itu tidak diraih dengan mudah. Dibutuhkan perjuangan dan kerja keras dari semua pemain.

dblSebagai contoh, sejak kuarter pertama, kedua tim ini saling kejar mengejar angka, mereka pun terlihat ngotot. Hingga kuarter kedua, selisih poin yang diraih SMAN 3 Cimahi maupun SMAN 20 Bandung, tak pernah lebih dari enam angka. Hasilnya, kuarter satu dan dua selalu berakhir beda tipis 9-6 dan 15-9, untuk keunggulan SMAN 3 Cimahi.

Akibat kerasnya pertandingan itu, para pemain mulai berguguran di kuarter tiga dan empat, akibat foul out. SMAN 20 Bandung yang keteteran di awal kuarter dua mulai bangkit dan membalikan keadaan.

Hasilnya, sebelum kuarter empat, tim besutan Sarifudin Noor ini mampu membalikan kedudukan menjadi 20-21, unggul tipis atas SMAN 3 Cimahi.

Memasuki kuarter keempat, kejar mengejar angka kembali terjadi. Namun, SMAN 20 Bandung lagi-lagi kehilangan satu pemain kunci akibat lima kali melakukan foul. Tak lama berselang, pemain SMAN 3 Cimahi juga diusir dari lapangan karena melakukan hal yang sama.

Kejar mengejar angka baru berakhir saat kedudukan 30-28 untuk SMAN 3 Cimahi. Setelah skor tersebut, SMAN 20 Bandung seolah kehilangan sentuhan. Hal itu pun justru dimanfaatkan SMAN 3 Cimahi untuk menjauhkan perolehan skor.

Saat laga di bawah satu menit, SMAN 20 Bandung melakukan segalanya untuk menyusul perolehan poin. Tetapi, mereka hanya bisa memperkecil jarak sampai selisih empat angka 34-30. Saat laga kurang beberapa detik, SMAN 3 Cimahi sanggup menggenapkan kemenangannya menjadi 35-31.

Usai pertandingan, Pelatih SMAN 3 Cimahi, Wahyu Trihandonyo mengatakan, mental kuat yang dimiliki para pemainnya adalah faktor utama kemenangan. Jika melihat dari statistik, kedua tim sangat berimbang. Tapi anak asuhnya lebih kuat dalam menghadapi tekanan.

”Kalau dilihat dari jalannya pertandingan, sangat seimbang. Tapi mental pemain kami lebih tangguh. Mereka tak gentar menghadapi permainan lawan yang sangat cepat,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan