Sekolah-Sekolah Unggulan yang Didirikan Para Tokoh di Bone Bolango, Gorontalo

’’Untuk siswa baru 2015 yang mampu akan dikenakan biaya. Tidak banyak, paling tidak untuk makan,’’ kata Sriyanto Tangahu, wakil kepala sekolah bidang sarana-prasarana dan humas.

Saat ini tidak hanya lulusan MTs dan pesantren yang bisa mendaftar ke MAN Insan Cendekia. Semua lulusan SMP bisa mendaftar ke sekolah unggulan tersebut. Syaratnya, siswa harus masuk sepuluh besar di sekolah. Tahun ini pendaftaran dibuka pada 1 Maret–1 April.

’’Calon siswa boleh memilih dua di antara tiga MAN Insan Cendekia. Misalnya, pilihan pertama di Gorontalo, pilihan kedua di Jambi. Atau, pilihan pertama di Serpong, pilihan kedua di Gorontalo. Penentuan masuk tidaknya calon siswa berdasar hasil tes,’’ kata Joko.

Bukan hanya seleksi siswa yang ketat. Perekrutan guru juga tidak sembarangan. Rata-rata guru berpendidikan S-2. Bahkan, sebagian sudah S-3. Calon guru juga dites psikologi dan akademik. Mereka diwajibkan tinggal di asrama seperti para siswa.

Kurikulum yang digunakan, lanjut Joko, merupakan gabungan dari kurikulum dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kurikulum Kementerian Agama, serta kurikulum Insan Cendekia. Bahasa pengantar di kelas adalah bahasa Indonesia, kecuali saat pelajaran bahasa Inggris dan bahasa Arab. Namun, untuk di luar kelas, mereka wajib menggunakan bahasa Inggris atau Arab. Yang melanggar akan mendapat hukuman dari OSIS. Biasanya disuruh kerja bakti.

Untuk menjaga kualitas, pihak sekolah punya aturan yang sangat ketat terkait nilai akademik siswa. Apabila siswa tidak memenuhi kriteria kelulusan minimal (KKM) di akhir semester, dia wajib mengikuti semester pendek. Saat itu orang tua siswa sudah diberi tahu untuk bersiap-siap apabila nilai anaknya kembali tidak memenuhi KKM. Sebab, siswa itu terancam dipulangkan alias di-DO (drop out).

Beberapa kali MAN Insan Cendekia Gorontalo terpaksa mengembalikan siswa ke orang tua karena tidak lolos KKM. Tak peduli si siswa adalah anak pejabat. Ada informasi yang menyebut anak mantan Gubernur Gorontalo Fadel Muhammad juga dipulangkan. Namun, saat hal itu dikonfirmasi, Joko menjawab diplomatis. ”Yang jelas, putranya Pak Fadel pindah ke Malaysia,” kata Joko.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan